Selebritis
Mikha Tambayong Belajar Bahasa Manado Demi Hal ini
Artis Mikha Tambayong mengaku bangga bisa berakting sempurna dalam film berjudul ‘Senjakala di Manado’.
Sebagai keturunan asli Manado, Mikha mengaku dituntut menggunakan bahasa Manado saat beradegan di film tersebut.
“Walau aku berdarah Manado, tapi aku enggak bisa bahasa Manado, jadi otomatis aku harus belajar bahasa Manado dari nol, karena ini kan tuntutan peran,”tutur Mikha Tambayong, saat ditemui di Hotel Amaris, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.
Bintang sinetron ‘Kepompong’ ini menilai jika bahasa Manado dinilainya sulit.
“Karena aku lahir dan besar di Jakarta, kebetulan orang tuaku juga enggak ngajarin bahasa Manado, jadi sangat sulit aku belajarnya,”ungkap bintang sinetron ‘Nada Cinta’ ini.
Bintang film ‘Slank Enggak Ada Matinya’ ini mengatakan film terbarunya itu mengambil lokasi syuting di Manado, Sulawesi Utara. “Ini mengekplorisasi keindahan alam Manado lainnya. Jadi bukan hanya terkenal dengan laut Bunakennya aja, tetapi ada beberapa tempat yang bagus di Manado,” ungkapnya.
Film garapan sutradara Deni Pusung ini juga dibintangi oleh artis Ray Sahetapy, Rima Melati, Fero Walandouw dan penyanyi Once dipercaya sebagai pengisi soundtrack film tersebut.
Mikha juga menjelaskan, nantinya, dari hasil penjualan tiket, akan disisakan sebesar seribu rupiah untuk disumbangkan kepada penderita kanker Indonesia dan rumah baca.
Film ‘Senjakala di Manado’ yang diproduseri oleh Ina Limbong Riung ini mengusung spirit Aku Cinta Indonesia merupakan negeri yang kaya akan budaya, panorama yang indah terbentang hampir di seluruh kawasan kepulauan dan rencananya akan tayang akhir tahun ini.