Sport

Lima Teori Konspirasi Dari Sepak Bola Dunia

Sepak bola dunia sempat digegerkan oleh sejumlah teori konspirasi dari berbagai turnamen akbar, mulai dari Liga Champions hingga Piala Dunia.

Teori konspirasi di dunia sepak bola pun sudah muncul sejak dahulu kala. Bahkan, hingga baru-baru ini teori konspirasi masih muncul ke permukaan.

Banyak pihak menyebut tujuan dari teori konspirasi ini. Mulai dari sisi ekonomi yang bisa mendatangkan cuan hingga mencampurkannya ke ranah politik.

Namun, akan sangat sulit untuk membuktikan kebenaran dari teori konspirasi di dunia sepak bola. Hal ini karena sang dalang sudah mempersiapkan secara matang prosesnya hingga sejumlah opini pematah bagi teori konspirasi yang bakal bermunculan.

Berikut 5 teori konspirasi di dunia sepak bola, termasuk Piala Dunia. Teori konspirasi ini masih diperbincangkan namun sulit dibuktikan.

Hampir di setiap undian Liga Champions UEFA akan muncul teori konspirasi. Namun pada musim 2021/2022 muncul teori konspirasi yang sangat tidak adil bagi Manchester United.

Undian 16 besar Liga Champions musim harus diulang. Penyebabnya, sang pengambil undian Andrei Arshavin, mengambil undian Villareal vs Manchester United yang sama-sama lolos dari grup F.

Undian selanjutnya kembali muncul teori konspirasi karena bola milik Manchester United tidak dimasukan dalam pot unggulan. Setan Merah akhirnya bertemu Atletico Madrid pada pengundian ulang dan klub Inggris ini akhirnya tersingkir.

Muncul teori konspirasi untuk menyingkirkan Argentina serta Uruguay di Piala Dunia 1966 yang berlangsung di Inggris. Teori ini muncul saat wasit asal Inggris dan Jerman saling bersilangan memimpin jalannya pertandingan perempat final.

Wasit Inggris memimpin jalannya laga Jerman vs Uruguay dan mengeluarkan 3 kartu merah ke Uruguay. Lalu wasit Jerman jadi pemimpin laga Inggris vs Argentina, di mana seorang pemain Argentina dikeluarkan dari lapangan.

Inggris dan Jerman akhirnya lolos ke semifinal bahkan bertemu di laga final. Inggris keluar sebagai juara.

Hampir seluruh penjaga gawang mengeluh tentang Jabulani, bola resmi Piala Dunia 2010. Mereka merasa jengkel tentang bola yang Adidas buat untuk Piala Dunia yang berlangsung di Afrika Selatan ini.

“Bola itu mengerikan. Ini mengerikan, tapi itu mengerikan untuk semua orang,” kata penjaga gawang Inggris, David Seamen. “Seperti bola yang akan Anda beli di supermarket,” timpal kiper Brasil, Julio Cesar.

Ada teori konspirasi yang menyebut Adidas dan pihak penyelenggara memang sengaja demi banyaknya gol yang tercipta. Lalu, ada pula yang bilang ini demi penjualan Jabulani yang harus meningkat banyak.

Teori konspirasi bermunculan terkait langkah Korea Selatan hingga semifinal di Piala Dunia 2002. Taegeuk Warriors mampu menjungkalkan tim-tim hebat dari babak penyisihan hingga perempat final.

Di babak penyisihan grup, mereka mampu menyingkirkan Portugal, kemudian mendepak Italia di babak 16 besar hingga Spanyol pada perempat final.

Banyak yang mempertanyakan sejumlah keputusan wasit yang kontroversial pada laga menghadapi tim-tim besar ini. Hingga akhirnya Korea Selatan menjadi tim Asia pertama yang mampu mencapai semifinal Piala Dunia.

Nama Ronaldo sempat menghilang jelang laga final Piala Dunia 1998 antara Brasil melawan tuan rumah Prancis. Pemain muda berbakat Brasil itu mengalami kejang-kejang sehari sebelum final.

Tim medis Brasil bahkan mewajibkan Ronaldo untuk dirawat inap di rumah sakit. Namun, pada kenyataannya sang bintang masuk ke dalam susunan pemain inti Brasil.

Ada yang menyebut teori konspirasi bahwa Nike memaksa Ronaldo untuk tampil di laga final. Ronaldo tampak seperti orang linglung di partai pamungkas ini yang akhirnya dimenangkan Prancis 3-0 dan meraih gelar juara dunia pertamanya.

To Top