Cara Berjabat Tangan yang Baik dan Makna Dibaliknya

mixberita.com – Bagaimana cara Anda melakukan jabat tangan? Apakah melakukan genggaman erat atau hanya sekadarnya? Ternyata cara berjabat tangan atau bersalaman bisa mencerminkan kepripadian seseorang.

Jabat tangan yang baik haruslah kuat dengan energi yang mengkomunikasikan kejujuran, kekuatan, sekaligus profesionalisme. Berikut cara berjabat tangan yang baik dan maknanya:

1. Jadilah pemegang kendali
Jangan ragu menjadi orang pertama yang menyodorkan tangan untuk berjabat tangan. Lakukan genggaman yang kuat dan pasti dengan sedikit guncangan.

“Umumnya, orang yang pertama menyodorkan tangan memiliki kekuatan dalam menentukan dan memegang kendali,” kata Dr. Nancy B. Irwin, psikolog dan terapis hipnosis yang berbasis di Los Angeles. “Jabatan tangan menunjukkan ketertarikan, keterbukaan, dan kepercayaan diri,” imbuhnya.

2. Rasakan telapak tangan dan tatap mata
Jabatan tangan yang kuat berarti menyatukan bagian telapak tangan Anda dengan partner. Jika saat bersalaman telapak tangan Anda tidak bersentuhan dengan telapak tangan partner Anda, berarti jabatan tangan yang dilakukan lemah.

Julurkan lengan Anda hingga lurus ke depan, genggam tangan partner Anda hingga telapak tangannya menyentuh telapak tangan Anda, lalu buat guncangan—dua kali guncangan cukup. Berikan kesan meyakinkan dengan kontak mata. Jangan terus-menerus menatap macam orang sedang jatuh cinta. Lakukan beberapa detik saja pada saat yang tepat.

3. Jaga kebersihan tangan
Tangan yang kotor, berminyak, dan terlalu basah sangat menjijikkan. Dalam situasi profesional, kondisi ini akan memperburuk citra Anda. Pastikan tangan Anda dalam kondisi bersih saat akan berjabat tangan. Kalaupun terpaksa, katakan sejujurnya bahwa tangan Anda kotor, sebelum berjabat tangan.

Blogger Patti Shock menyurvei 100 orang pembaca dalam artikel “Survey: Pros and Cons of Your Next Handshake (Survei: Baik Buruknya Jabatan Tangan Anda Selanjutnya)”, dengan salah satu subjek menanyakan cara menjaga kebersihan tangan untuk berjabat tangan.

Hasilnya, 24 persen responden menggunakan cairan pembersih tangan, 35 persen mencuci tangan secara berkala, dan 31 persen mencuci tangan biasa.