Nasional

Amokrane Sabet Petarung MMA Ditembak Mati di Bali

Posted on

mixberita.com – Video penembakan Amokrane Sabet (49) beredar luas di YouTube, Senin (2/5/2016).

Dalam video tersebut terdengar 14 kali suara tembakan secara bersahutan.

Polisi tampak siaga memegang pistol hingga akhirnya terdengar suara “ahhhhhhhh”, terlihat sosok tubuh Amokrane ambruk telentang dengan kedua kakinya menekuk.

Tubuh Amokrane masih tampak bergerak, berusaha untuk bangun dan darah membasahi wajahnya.

Beberapa detik kemudian menyusul satu tembakan menyebabkan kaki Amokrane Sabet yang tadinya tampak menekuk menjadi lurus.

Video berdurasi 1 menit 23 detik diposting oleh akun Dika Mar Yasa.

Video ini langsung dilihat ratusan pengguna YouTube dan mengundang berbagai komentar.

Akun chogano aziez menuliskan, “harusnya tak lebih dari 5x temabakan untuk melumpuhkan. 3x peringatan, 2 kali melumpuhkan. done!”.

“terlalu berlebihan, sebenernya cukup di lumpuhkan saja dia sudah tidak berkutik, tembak kakinya sudah cukup, karena melakukan perlawanan kepada petugas di jadikan alasan untuk menghabisi nyawa seseorang yang padahal petugas banyak banget beda lagi jika 2 vs 1 atau 3 vs 1, tapi apa mau di kata,” tulis akun ahmadi fitriani.

Akun dwikskate menuliskan, “lebih baik mati satu daripada menelan korban yang jelas2 tidak bersalah, ada perbuatan ada akibat yang ditanggung”.

Anthony Sinaga, “astagaaa…. prosedur nembak apa-apaan itu? amatiran. nyata-nyata sdh lumpuh msh aja ditembakin terus”.

Jujung anjuano: “Polisi sdh mnggunkn upaya preventive bhkn sampai 1 anggota tewas ditusuk bule tsb dan itu benar adanya ,wajar bl ad anggota polisi lain reflek emosi brlebih mlht kwnnyatewas. Coba anda diposisi tsb”.

jim7854512: “That was an execution. 15 shots on a men . He has already several shots and after they give him a headshot. After he lies on the ground they give him still 7 shots. Thats murder”.

Sebelumnya diberitakan, Amokrane ditembak mati setelah melakukan perlawanan saat hendak ditangkap anggota Kepolisian Polsek Kuta Utara dan Brimob Polda Bali, Senin (2/5/2016).

Dalam upaya penangkapan tersebut, seorang anggota kepolisian Polsek Kuta Utara tewas akibat 8 kali tusukan yang dihujamkan Amokrane.

ulah Amokrane yang meresahkan setiap orang yang berada di Berawa, baik warga, pekerja pariwisata, pemilik akomodasi pariwisata, dan para wisatawan tengah dalam kesusahan lantaran Amokrane Sabet (49), warga berkebangsaan Perancis, mengancam keselamatan mereka.

Menurut seorang pemilik restoran yang tak mau disebutkan namanya, Amokrane telah di-blacklist oleh pemilik akomodasi pariwisata di dua wilayah.

Yakni di Berawa dan Seminyak-Kuta.

Ini beberapa keonaran yang telah diperbuat Amokrane:

– Memakai fasilitas pariwisata tanpa pernah mau membayar.
– Ugal-ugalan saat mengendarai mobilnya sambil menyalakan musik dengan kencang
– Makan di restoran tanpa membayar.
– Mengancam
– Berkata yang menyakitkan hati bahkan mau pinjam istri orang
– Terakhir kali yang dilakukan hari ini, Senin (2/5/2016) melakukan penusukan pada seorang petugas kepolisian.

Siapa sebenarnya Amokrane?

Dikutip dari aktualita, Amokrane Sabet adalah atlet MMA berusia 42 tahun asal Perancis.

Ia berasal dari klub London Cage Fighters.

Kini ia tidak lagi aktif di panggung MMA dimana ia pernah ikut pada tahun 1999 hingga 2011.

Di MMA ia lebih dikenal dengan nama Kiane Sabet.

Selain di panggung MMA, ia pernah membintangi film berjudul “K” yang disutradarai oleh John Allen.

Rekornya di panggung MMA berdasarkan catatan Sherdog adalah 1 kali menang dan 3 kali kalah.

Kiprahnya di panggung MMA tidak begitu mulus.

Fighter yang memiliki tinggi 6 kaki ini gagal meraih juara MMA.

Dalam salah satu aksinya ketika melawan Ben Smith pada tahun 2010 lalu dalam perebutan gelar kelas Heavy Weight, Amokrane yang agresif mengandalkan pukulan justru kalah KO setelah mendapatkan kuncian dari Ben Smith.

Tercatat 2 kali Amokrane kalah atas Ben Smith yaitu pada tahun 2009 dan 2010.

Saat masih aktif bertarung di MMA, tatto di tubuh Amokrane belumlah sebanyak sekarang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polsek Kuta Utara, tahun 2015 lalu Amokrane pernah dipanggil pihak kepolisian karena kerap membuat resah di Berawa.

Dan, 7 April belum lama ini, Amokrane juga kembali dilaporkan warga karena suka mengancam dan ugal-ugalan mengendarai mobil di Jalan Pantai Berawa.

Namun surat panggilan yang diberikan langsung pada Amokrane disobek, dan dia tak memenuhi panggilan polisi.

Terbanyak Dibaca

Exit mobile version