Nasional

Wayang Dinilai Tepat Dijadikan Sarana Jaga Kerukunan dan Toleransi Beragama

Kebudayaan yang ada di Indonesia, salah satunya wayang, bisa dijadikan sarana untuk menjaga kerukunan dan toleransi beragama. Melalui kebudayaan pula dakwah-dakwah keagamaan yang sejuk dan damai bisa disampaikan ke masyarakat.

Hal itu dikatakan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djaro Saiful Hidayat saat menonton pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Entus Susmono di Lapangan Pesanggrahan, Jakarta Selatan semalam, Sabtu (1/4). Pertunjukan wayang itu berlangsung hingga Minggu (2/4) dini hari.

Djarot didampingi Koordinator bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) Nusron Wahid. Mereka terlihat gayeng (riang gembira) dan begitu menikmati ketika pagelaran wayang dengan lakon “Bima Bangun Negara” itu.

Pertunjukkan wayang juga diisi dengan hiburan pelawak Marwoto dan Yati Pesek, sehingga menambah suasana semakin meriah.

“Melalui kebudayaan ini, semangat toleransi antarwarga dan umat beragama menjadi terjaga. Jangan ada saling olok di antara kita. Jangan saling mengkafirkan atau saling mengancam,” kata Djarot.

Apalagi, ujar Djarot, wayang memiliki nilai filsafat yang tinggi dalam kehidupan. “Dakwah agama juga menjadi efektif lewat kebudayaan. Sebaliknya, kebudayaan pun menjadi bermakna karena ada spirit keagamaan di dalamnya,” katanya.

Djarot juga mengajak warga Jakarta untuk bersama-sama menghayati nilai luhur budaya bangsa. Hal itu juga sebagai bagian dari menjaga keberagaman Indonesia.

Di tengah acara, sempat terjadi dialog segitiga antara Ki Entus, Djarot, dan Nusron. Pada intinya, mereka sepakat bahwa agama dan kebudayaan tidak bisa dipisahkan.

To Top