mixberita.com – Dibalik kesuksesan Basuki Tjahaja Purnama, ternyata ada seorang Muslimah dan bangsawan Bugis.
Dia adalah Misribu Andi Baso Amier binti Acca, ibu angkat Ahok, sapaan Basuki.
Saat Ahok kuliah pada Jurusan Teknologi, Fakultas Teknik, Universitas Trisakti di Jakarta, rumah Misribu menjadi tempat tumpangan bagi Ahok.
Ayah Ahok bersahabat dengan suami Misribu, Andi Amier, bangsawan Bugis dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang merantau ke Jakarta.
Keluarga Misribulah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta dan memberi makan.
Misribu pula yang meyakinkan Ahok bahwa ia bisa menjadi gubernur yang baik.
Atas jasa-jasanya itu, Ahok menyempatkan diri mengangkat keranda Misribu ke tempat peristirahatan terakhirnya pada pertengahan Oktober 2014 lalu.
Basuki Tjahaja Purnama bersama dengan ibu angkatnya, Misribu Andi Baso Amier binti Acca. Foto: Facebook/Teman Ahok
Jauh sebelum Ahok jadi gubernur, baik saat jadi bupati di Belitung atau jadi anggota DPR-RI di Senayan, Ahok kerap datang menjenguk almarhum Misribu di Kalibata Timur.
Atau jika tak sempat, Ahok dakan menelpon dua saudara angkatnya, untuk sekadar menanyakan kabar.
“Terus terang kami iri. Kami tahu dia itu sibuk, super sibuk, tapi Ahok, selalu sempatkan telepon kami tanya kabar Mami,” kata Andi Analta Amier, putra bungsu pasangan Misribu dan Andi Amier dalam wawancara, Oktober 2014..
Basuki Tjahaja Purnama disuapi ibu angkatnya, Misribu Andi Baso Amier binti Acca. Foto: Facebook/TEMAN AHOK
Kakak Analta adalah Nana Riwayatie.
Ahok memanggil dua kakak angkatnya dengan Kak Nana dan Kak Alla.
Alla adalah mantan suami Trie Utami ini.
Dia kini aktif sebagai wirswasta dan di organisasi dakwah di Jakarta.
Sedangkan Nana, kini lebih banyak bermukim di Amerika Serikat.
Dia beranak dua dan menikah dengan Dr Hafil Budianto, putra pejuang kemerdekaan, mantan menlu dan menteri infokom Indonesia (1956-1964), Dr Roeslan Abdulgani.
Kepada Tribun-Timur.com, Andi Alla juga menceritakan, jika semasa Ahok kuliah di Universitas Trisakti, Ahok dan saudaranya kerap datang menjenguk ibu angkatnya.
Bahkan, setiap bertemu dengan tokoh atau orang Bugis di Jakarta, Ahok tidak segan-segang menyebutkan, bahwa biaya kuliahnya dulu datang dari orangtua angkatnya.
Saat masa kampanye Pilgub DKI, cerita Analta, Ahok diajak bertemu dengan Iwan Fals.
“Sama Iwan Fals, Ahok bilang, saya ini dulu dibiayai kuliah sama Orang Bugis.” Analta mafhum jika Ahok berkata begitu.
Pasalnya, saat Analta masih memipin kelompok usaha pertambangan pasir silika dan berkantor di Sakti Plaza Senayan,Ahok jadi salah satu mitra usaha Analta.
Setelah tahun 1991, jelas Analta, usaha pasir silika yang berada di Pulau Belitung itu, operasionalnya diambil alih oleh Ahok.
“Dia yang lanjutkan usaha itu, saya tak bisa lagi mengurusnya,” kata Alla. (Edi Sumardi)