Daftar terbaru negara-negara terbaik di dunia telah dirilis. Hasilnya ternyata tidak cukup menyenangkan bagi Amerika Serikat (AS).
Menurut daftar laporan negara-negara terbaik di dunia tahun 2017 dari US News & World Report, University of Pennsylvania Wharton School dan konsultan merek global BAV Consulting, Swiss menempati urutan pertama sebagai negara terbaik di dunia. Sementara Kanada dan Inggris menyusul di peringkat kedua dan ketiga.
Seperti dikutip dari The Washington Post, adapun Negeri Paman Sam berada di urutan ketujuh sementara Jerman dan Jepang masing-masing menempati posisi empat dan lima. Swedia duduk di peringkat keenam.
Bagaimana dengan Indonesia?
Dilansir oleh US News, Indonesia menduduki peringkat ke-39. Persepsi positif tertinggi berada pada kategori terbuka untuk bisnis, sementara terendah dalam urusan kewarganegaraan yang indikatornya di antaranya meliputi kepedulian terhadap HAM, persamaan gender, kepedulian terhadap lingkungan dan beberapa hal lainnya.
Daftar negara-negara terbaik tahun 2017 didasarkan pada survei yang melibatkan 21.000 pebisnis, petinggi sektor informasi, dan masyarakat awam. Mereka diminta memberikan opini tentang sejumlah aspek tertentu dari negara-negara yang berbeda.
Survei ini dilakukan setelah pemilihan presiden AS serta disusun melalui cara yang mirip dengan penyusunan peringkat perguruan tinggi terbaik atau rumah sakit terbaik di mana juga dilakukan oleh US News & World Report.
“Kami ingin menyoroti bagaimana perubahan politik yang penuh gejolak dapat memengaruhi posisi sebuah negara di dunia,” ujar Brian Kelly, Editor and Chief US News.
Persepsi global terhadap AS telah berubah menjadi lebih negatif dibanding tahun lalu di mana Negeri Paman Sam masih menempati urutan keempat.
Menurut survei, persepsi AS di sejumlah sektor jatuh tahun 2016. Seperti di antaranya di bidang bisnis, kewarganegaraan, petualangan wisata, pendidikan, dan transparansi.
Nyaris 75 persen responden survei mengatakan mereka telah kehilangan rasa hormat atas kepemimpinan Donald Trump–hal ini dinilai menggaungkan pesimisme global di mana 50 persen responden survei mengatakan bahwa dunia jauh memburuk dalam satu tahun terakhir.
John Gerzema, CEO dari Y&R’s BAV Consulting mengatakan, peringkat survei tersebut mencerminkan kecemasan global.
“Data kami menangkap keprihatinan global yang luas atas perubahan sosial dan geopolitik yang melemparkan banyak negara dalam ketidakpastian dan kekacauan,” ujar Gerzema dalam sebuah pernyataan.
AS bukan satu-satunya negara yang terperosok. Jerman pun demikian mengingat tahun 2016, negara yang dipimpin Kanselir Angela Merkel itu menempati urutan pertama.
Jerman yang mendapat serangkaian serangan teror tahun lalu mengalami penurunan persepsi dalam tiga kategori, yakni terbuka untuk bisnis, kewarganegaraan, dan kualitas hidup.
Di lain sisi, sejumlah negara mempertahankan posisinya. Seperti Inggris misalnya yang tetap berada di urutan ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa dampak negatif ‘British Exit’ tidak berpengaruh pada reputasi internasional Inggris.
Jepang sendiri naik dua peringkat berkat stabilitasnya yang terjaga. Meski posisinya turun dalam daftar negara-negara terbaik di dunia tahun 2017, namun AS masih berada dalam urutan teratas bersama Rusia, China, Inggris, dan Jerman sebagai negara terkuat di muka bumi.
Terdapat 80 negara yang mendapat peringkat sebagai negara terbaik di dunia tahun 2017. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 60 negara.