Nasional
Reaksi Partai Pendukung Soal Kabar Resuffle Jilid 3
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Perekonomian PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan partainya sudah menyiapkan sejumlah nama yang diharapkan bakal masuk bursa pengganti menteri. Namun ia enggan menyebutkan siapa saja nama-nama calon menteri yang telah disiapkan itu. “Bukan untuk konsumsi umum,” ujar Hendrawan seperti dikutip dari Koran Tempo edisi, Selasa, 3 Januari 2017.
Hendrawan memastikan daftar nama itu telah disampaikan kepada Presiden. Salah satunya melalui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat bertemu dengan Presiden Jokowi. “Namun semuanya tergantung Presiden, karena itu hak prerogatifnya,” kata Hendrawan.
Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan partainya akan mengikuti apa pun keputusan Presiden. NasDem, ujar Suryani, siap jika kadernya diminta menjadi menteri, begitu pula jika tidak terpilih dalam perombakan kabinet jilid 3 ini. “Karena kami mendukung pemerintah tanpa syarat,” ucapnya.
Pemerintahan Presiden Jokowi sudah melakukan perombakan kabinet dua kali. Pertama pada 12 Agustus 2015 dengan mengganti 6 menteri. Kedua pada 27 Juli 2016 dengan mengganti sebanyak 12 menteri.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menyebut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur sebagai kader terbaik PAN. Namun PAN siap mengikuti keputusan Presiden. Adapun Partai Golkar siap mendukung peningkatan kerja kabinet. “Seluruh kader kami siap,” kata Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham.
Namun Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Syaiful Bahri Anshori tidak yakin akan ada reshuffle dalam waktu dekat. Meski begitu, Syaiful melanjutkan, partainya memiliki banyak kader yang berkompeten jika memang dibutuhkan untuk menjadi menteri.
Sejumlah partai politik bergerak cepat menyiapkan kader mereka, seiring semakin santernya kabar rencana perombakan Kabinet Kerja episode ketiga. Presiden Joko Widodo dikabarkan berencana merombak komposisi kabinet sejak November tahun lalu, tapi diundurkan, dan diprediksi dilaksanakan pada awal tahun ini.
Rencana reshuffle kali ini juga dimanfaatkan Jokowi untuk menambah partai pendukung pemerintah. Seorang anggota parlemen mengatakan utusan presiden telah menemui pemimpin Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera untuk menawarkan posisi di kabinet.
Menurut dia, Gerindra belum mengambil keputusan. “Ada kecenderungan Gerindra akan menerima,” katanya, Kamis pekan lalu. Sedangkan soal PKS, “Saya dengar PKS sedang menimbang.”