Ada tiga hal yang menentukan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Yakni, peta dukungan partai politik, pertimbangan politik, dan realitas masyarakat. Besar kecilnya perolehan suara masing-masing pasangan calon gubernur-wakil gubernur ditentukan ketiganya. Hal tersebut dikatakan Direktur Eksekutif Populi Usep S Ahyar.
“Peta dukungan partai politik bisa menjadi penentu kemenangan pada putaran kedua karena kemungkinan adanya limpahan dukungan dari partai pendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat atau Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Namun hingga sekarang masih komunikasi politik antarpartai,” ujar Usep
Kemudian, Usep mengungkapkan, dukungan dari partai politik pada tiap pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta di putaran kedua juga akan sangat transaksional dan penuh pertimbangan politik.
Dia meyakini semua partai politik ingin memanfaatkan momentum Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai loncatan untuk menghadapi Pemilu 2019. “Siapa mendapat apa di 2019,” kata Usep.
Mengenai realitas pilihan masyarakat, kata Usep, partai politik tidak bisa menjamin seluruh pemilhnya akan loyal pada Pilkada DKI Jakarta. “Kalau melihat hasil exit poll (Populi pada 15 Februari), apakah parpol solid? Ada beberapa partai solid, ada juga partai tak solid. Partai dukung mana, tapi di legislatif dukung lain,” ungkap Usep.
Pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI rencananya akan digelar pada April 2017. Pada putaran kedua, direncanakan akan ada masa kampanye dan debat kandidat. Pengamat politik Sugiyanto memprediksi kandidat yang mampu tampil baik dalam debat putaran kedua, akan mendapat peluang besat memenangkan hati masyarakat. “Kita tunggu saja hasilnya nanti,” tandasnya.