Soliditas parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla terancam. Sejak Pilgub DKI Jakarta putaran kedua, salah satu partai pendukung pemerintah, PAN lebih akrab dengan koalisi Gerindra dan PKS.
PAN memang berpisah dengan rekan sejawatnya sesama partai pendukung pemerintah saat Pilgub DKI Jakarta. Selain karena alasan Pilgub, PAN juga menjadi satu-satunya partai yang berbeda sikap dengan koalisi pemerintah dalam RUU Penyelenggaraan Pemilu.
Ancaman soliditas yang melibatkan PAN ini diakui oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai salah satu perwakilan partai pendukung Jokowi-Kalla. Menurut dia, wajar saja jika Presiden melakukan evaluasi kepada parpol pendukungnya yang ternyata bersikap setengah-setengah.
“Hal yang wajar bila Presiden dalam menjalankan seluruh garis kebijakan politiknya juga mendapat dukungan sepenuhnya dari partai. Ketika partai menyatakan mendukung tapi di tingkat implementasi bersifat setengah-setengah, Presiden punya kewenangan untuk mengevaluasi,” tutur Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/7).
Hasto menilai dalam berpolitik, idealnya semua partai harus konsisten dan satu kesatuan dalam bertindak. Apalagi, kalau sudah menyatakan dukungan pada pemerintah.
Dukungan terhadap kebijakan pemerintah, kata dia, merupakan suatu hal yang wajib dan harus dipatuhi sebagai parpol pengusung pemerintah. Secara tidak langsung Hasto mengatakan jika sudah berbeda dengan pemerintah dan koalisi, maka ada suatu kesadaran untuk keluar dari koalisi.
“Ketika pihak-pihak lain sudah menyatakan berbeda ya tentu saja kita harapkan ada sebuah kedewasaan untuk menyatakan berada di luar pemerintahan sekalipun. Kita akan hormati,” tuturnya.
“Apapun posisi politiknya, di dalam atau di luar, itu akan menyehatkan demokrasi. Tapi jangan bersikap setengah-setengah, tidak jelas. Itu yang diperlukan PDIP,” lanjutnya.
Demi meningkatkan soliditas partai pendukung pemerintah, Hasto menyebut pihaknya akan mendorong dialog lebih intens dengan pimpinan-pimpinan partai dan membahas efektivitas dukungan kepada Jokowi dan JK.