Nasional
Naufal Raziq, Bocah Cilik Asal Aceh yang Temukan Listrik Dari Pohon Kedondong
Listrik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Hal ini dikarenakan aktivitas kita selalu berhubungan dengan listrik, misal untuk mengisi ulang baterai ponsel kita, untuk bekerja, untuk internetan, bahkan untuk kehidupan rumah tangga kita.
Sejauh ini sudah banyak negara mengembangkan energi terbarukan yang berasal dari proses alam, sementara energi baru belum terlalu terlihat dikembangkan pemerintah. Namun ada salah satu penemuan fenomenal yang mencuri perhatian baru ini dari remaja 15 tahun asal Kota Langsa, Aceh, ini.
Remaja itu bernama Naufal Raziq yang menemukan energi listrik dari pohon kedodong (Spondias dulcia forst).Siswa kelas 3 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Langsa Lama, Kota Langsa, Nangroe Aceh Darusalam tersebut saat ini tengah mencari cara supaya temuannya bisa lebih sempurna dan daya pemulihan (recovery) energi listrik dari pohon kedodong secara optimal.
Memilih Kedondong sebagai wadah listrikNaufal menceritakan efek buah asam menuntunnya menemukan ide-ide yang menjadi dasar teori energi listrik sederhana.Penemuan tersebut berawal dari pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saat masih duduk di kelas 1 MTs atau 2 tahun lalu.
Dari pelajaran tersebut, Naufal mengetahui buah asam, seperti kentang, jeruk, dan mangga, dapat menghasilkan energi listrik sederhana.
Penemuan ini juga dilakukan bertahap dengan mencoba berbagai macam pohon buah, mulai dari mangga, belimbing, asam jawa hingga akhirnya Naufal menemukan pohon kedondong pagar yang memiliki keunggulan dibanding buah lainnya.
“Masing-masing pohon itu ada keunggulannya. Kenapa kedondong pagar karena memiliki batang yang besar, mudah tumbuhnya jika kita kupaskan kulitnya dia tidak busuk malah menyembuhkan dirinya, recovery,” kata Naufal saat menghadiri undangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, baru baru ini.
Dia menjelaskan satu lubang pada pohon kedondong pagar bisa menghasilkan tegangan listrik 1 volt. Satu pohon kedondong dapat dibuat menjadi empat lubang yang bisa menghasilkan energi 4 volt.Untuk menyalakan satu lampu, setidaknya dibutuhkan empat pohon kedondong pagar yang sudah dipasang tembaga dan loga Baterai yang Naufal pakai juga bukan baterai yang biasa kita temukan di toko-toko.
Naufal membuat sendiri baterainya dari berbagai bahan baku seng dan bahan lainnya.Dengan memakai baterai tersebut, sumber listrik yang dihasilkan dari kadar asam pohon kedondong tersebut akan tersimpan ke dalam baterai, sehingga aliran listrik dari baterai akan stabil jika digunakan untuk menerangi rumah.
Proses kerja dari penyimpanan melalui baterai ini mirip dengan penyimpanan sinar matahari atau surya ke dalam alat solar cell atau PLTS.
“Proses awalnya itu langsung dari pohon kedondong ke lampu, energinya tidak stabil dan lama kelamaan drop dan recovery secara alaminya lambat sekali, sekarang dari pohon ke baterai lalu ke lampu, ini edisi terbaru dari penemuan saya,” tutur Naufal.
Saat ini energi yang dikeluarkan oleh pohon kedondong itu sudah bisa dinikmati dan mampu menerangi puluhan rumah di Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Langsa, Aceh, untuk pencahayaan lampu pada malam hari.
Ke depannya bukan tidak mungkin aplikasi dasar dari inovasi yang diterapkan Naufal ini bisa lebih berkembang.Bila sekarang baru pohon kedondong yang berhasil disadap energinya, tidak menutup kemungkinan spesies pohon lain di berbagai hutan bisa juga diperlakukan sama.