Sport

Muhammad Sihran Amrullah Jadi Perbincangan Setelah Mencetak Skor Ke Gawang Arema

Skor sama kuat 2-2 yang didapat Borneo FC di kandang Arema dalam laga pekan ke-18 Shopee Liga 1 2019 pada Jumat malam (13/9/2019), memunculkan satu nama yang jadi perbincangan. Dia adalah pemain sayap Borneo, M. Sihran Amrullah.

Pemain mungil ini sering membuat seisi Stadion Kanjuruhan, tegang ketika menguasai bola di kakinya. Bek kanan Arema, Alfin Tuasalamony, yang lebih berpengalaman, dibuat repot

Pemain kidal 20 tahun itu sebenarnya belum begitu dikenal. Musim ini dia mulai jadi pemain penting Borneo FC. Ditambah lagi dia berhasil mencatatkan namanya di papan skor setelah menjebol gawang Arema di menit ke-33.

Proses gol yang dicetaknya memang tidak terlalu indah. Sihran memanfaatkan bola liar di dalam kotak penalti Arema dan langsung melepaskan tendangan. Namun, aksi itu sudah cukup membuat kiper Sandi Firmansyah dan bek Rachmat Latief kerepotan.

Pelatih Borneo FC, Mario Gomez, mengakui Sihran merupakan pemain potensial.

“Dia pemain muda yang bisa berkembang sangat bagus dan masih punya banyak waktu. Sihran baru saja mencetak gol kedua dalam dua pertandingan beruntun,” kata mantan pelatih Persib Bandung tersebut.

Sebelumnya, Sihran menjebol gawang Tira Persikabo pada 1 September lalu. Di pertandingan itu, Borneo FC juga berhasil memetik satu poin karena laga berakhir imbang 2-2.

“Dia pemain yang pintar dan cepat menangkap strategi saya,” imbuh pelatih 62 tahun itu.

Pelatih Arema, Milomir Seslija, juga memberikan pujian kepada pemain yang menempati sayap kiri itu. Skill dan kecepatannya membuat pelatih asal Bosnia itu kagum.

“Borneo FC punya pemain sayap yang cepat dan bagus saat melakukan serangan balik,” kata Milo.

Sihran diposisikan sebagai pemain sayap kiri. Tetapi, tak jarang dia melakukan tusukan ke dalam kotak penalti. Hingga saat ini, dia sudah dapat kesempatan bermain dalam 10 laga.

Ke depan, kesempatan main yang diberikan Gomez akan lebih banyak. Jauh berbeda jika dibandingkan dengan dua musim silam.

Dia hanya turun dalam satu laga dengan 33 menit bermain pada 2017. Musim lalu dia juga hanya sekali diturunkan, dengan total durasi tiga menit permainan saja.

Jika permainannya stabil, bukan tak mungkin suatu saat Sihran dilirik masuk ke Timnas

To Top