Nasional

Menuju Kursi Dirut BUMN, Kritik dan Penolakan Iringi Langkah Ahok

Jakarta – Basuki Tjahaja Purnama menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini digadang-gadang menjadi bos BUMN.

Pria yang beken disapa Ahok ini juga sudah bertemu Menteri BUMN Erick Thohir. Kabar yang santer beredar, Ahok akan mengisi posisi petinggi di PT Pertamina (Persero).

Sejumlah kritik maupun penolakan muncul. Mulai dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang mempertanyakan kenapa harus Ahok, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) yang menolak keras Ahok lantaran suka melontarkan kata-kata kasar, hingga pengamat energi yang meragukan kemampuan Ahok menangani BUMN.

Kritik Keras dari PA 212

Ketua umum PA 212 Slamet Maarif menilai Ahok kurang tepat memimpin BUMN. Menurutnya, rekam jejak Ahok kurang baik dan perangainya buruk. Dia mempertanyakan apakah tidak ada orang lain yang lebih sopan dan tidak kasar.

“Apa di Indonesia nggak ada lagi orang yang track recordnya baik, sopan, tidak kasar,” tegas Slamet kepada detikcom lewat pesan singkat, Kamis (14/11/2019).

Dia juga mempertanyakan apakah tidak ada sosok lain yag tidak korupsi dan bagi-bagi kekuasaan.

“(Apa tidak ada) yang tidak terindikasi korupsi? Atau bagi-bagi kekuasaan untuk menutupi sesuatu,” lanjut Slamet.

Penolakan Serikat Pekerja Pertamina

Serikat pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak bila benar Ahok menjadi pimpinan di sana. Presiden FSPPB Arie Gumilar menilai Ahok merupakan sosok orang yang kerap buat keributan.

“Kita tahu perilaku Pak Ahok itu kan kata-katanya kasar, sering bikin keributan,” kata Arie saat dihubungi, Jumat (15/11/2019).

“Pertamina ini perusahaan strategis, yang menjamin untuk seluruh rakyat dalam supply BBM. Kalau di dalamnya nanti dibikin gaduh gimana bisa maksimal melayani masyarakat,” sambung Arie

sumber : Detik

To Top