Head to head pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Ahok-Djarot dengan Anies-Sandi memperebutkan limpahan suara pasangan Agus-Sylvi semakin ketat jelang putaran kedua Pilgub DKI Jakarta, 19 April 2017.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, untuk mendapatkan limpahan suara Agus-Sylvi ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh dua pasang kandidat yang ikut bertarung pada putaran kedua.
Pertama, dilihat dari faktor partai pengusung, koalisi poros Cikeas dinilai tidak terlalu signifikan mendongkrak suara Agus-Sylvi. Pasalnya, kata Pangi, sebagian besar pemilih Agus-Sylvi adalah pemilih muda, pemilih pemula dan sebagian ibu rumah tangga yang lebih tertarik dengan figur Agus.
“Faktor figur tetap lebih dominan dibandingkan efek parpol pengusung dalam memikat hati konstituen,” ucap Pangi.
Kedua, lanjut Pangi, jika dilihat dari rasionalitas pemilih, pemilih Agus-Sylvi punya kemiripan yang sama dengan pemilih Ahok-Djarot. Keduanya merupakan pemilih rasional.
Soal figur kandidat seperti integritas, mumpuni, kredibilitas, kapabilitas serta progam dari kandidat menjadi referensi utama untuk menjatuhkan pilihan ketimbang faktor letupan parpol pengusung.
Ketiga, kata Pangi, Anies-Sandi punya potensi untuk mengambil limpahan suara Agus-Sylvi. Syaratnya, Anies harus mampu memenangkan pertarungan isu serta program dan kebijakan populis.
Keempat, segmentasi pemilih Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot memiliki kemiripan. Yakni, pemilih Ahok lebih banyak berbasis udara, artinya kebanyakan para pemilih mengkonsumsi informasi yang berkembang di media sosial.
Ahok, beber Pangi, juga merajai pasukan udara (pasukan media sosial) sehingga memudahkan preferensi pemilih. Perang asimetris media sosial (proxy war) seperti instagram, twitter, facebook, bloger mengambil peran penting.
Sementara itu, ucap Pangi, Agus lebih dominan menguasai segmen kekuatan media sosial, namun lemah pada segmen kekuatan di lapangan.
“Adanya faktor kemiripan antara pemilih paslon nomor 1 dan 2 tentunya akan membuat pasangan Anies-Sandi harus bekerja lebih keras lagi untuk membuka sekrup elektoral Agus-Sylvi,” kata Pangi.