Bali menjadi satu destinasi populer di dunia.
Kebanyakan wisatawan yang datang ke pulau surga ini berasal dari manca negara.
Mereka dimanjakan oleh keindahan alam, budaya, dan makanannya.
Sayang, nama Bali sedikit tercoret setelah media asing menemukan sebuah fakta mengejutkan.
Dilansir TribunTravel.com dari laman express.com, kekuatiran wisatawan asing ini muncul setelah sebuah laporan menemukan jika wisatawan di Bali terlah menjual daging anjing berkedok ayam
Dengan lebih dari empat juta wisatwan ke Bali setiap tahunnya, kekhawatiran mengenai keamanan makanan yang dimakan ini patut menjadi perhatian.
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Australian Broadcasting Corporation (ABC) menyelidiki pedagang kaki lima menemukan sebuah fakta mengejutkan.
Para penjual ini mengaku kepada turis jika mereka tidak menggunakan daging anjing ketika ditanya mengenai asal daging yang mereka masak.
Namun setelah diselidiki lebih jauh, baru diketahui jika kenyataanya mereka menggunakan daging anjing.
Mereka menggunakan daging anjing sebagai pengganti daging ayam untuk dijadikan sate.
Perdagangan daging anjing dikenal cukup kejam dan tak manusiawi.
Mereka membunuh hewan dengan menenggelamkannya atau memukulnya sampai mati.
Beberapa menggunakan sianida untuk membunuh binatang ini.
Dokter Andrew Dawson, Direktur Pusat Informasi New South Wales Racun mengatakan kepada ABC jika satu tusuk sate dapat menyebabkan gejala diare, sakit otot dan sesak napas.
Untuk menghindari konsumsi daging anjing ketika berada di Bali, traveler wajib lebih waspada.
Jangan pilih sate yang memiliki harga yang terlampau murah.
Pastikan untuk melihat kondisi daging sebelum dibakar.
Daging anjing biasanya berwarna lebih pucat ketimbang ayam.