Jakarta — Ledakan yang berasal dari granat asap terjadi di Monas, Jakarta Pusat tepatnya pukul 07.16 WIB, Selasa (3/12). Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menyebut ledakan terjadi sisi utara tugu Monas.
Sebelum ledakan terjadi, dijelaskan Eddy, sejumlah personel TNI tengah berolahraga di dalam komplek Monas. Personel TNI yang bermarkas di Medan Merdeka Timur itu, kata Gatot, memang rutin melakukan olahraga pagi di kawasan Monas tiap Selasa.
“Di Monas memang banyak TNI yang olahraga,” tutur Gatot dalam konferensi pers di Monas, Selasa (3/11).
Kemudian, lanjut Gatot, terjadi ledakan dari granat asap yang belum diketahui asalnya. Ledakan dari granat tersebut melukai korban yakni Sersan Kepala (Serka) Fajar dan Prajurit Kepala (Praka) Gunawan.
Polisi langsung melakukan pengamanan dipimpin Kapolres Jakarta Pusat, dan Komandan Kodim menuju lokasi ledakan. Tim Gegana dan penjinak bom juga turun ke lokasi. Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dan Laboratorium Forensik juga diturunkan.
Serka Fajar mengalami luka cukup parah di tangan sebelah kiri. Namun ia dikatakan masih dalam keadaan sadar. Sedangkan Gunawan mengalami luka ringan di bagian paha. Saat kejadin Gunawan juga masih bisa meminta bantuan rekan-rekannya yang lain untuk membantu Fajar.
Setelah ledakan terjadi, kedua korban langsung dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Keduanya masih menjalani perawatan sehingga pihak kepolisian belum meminta keterangan.
“Tunggu ya sabar. Masih dalam pemeriksaan RS. Kalau sudah sehat kita minta keterangan bagaimana kronologinya,” ujar Gatot.
Gatot menekankan bahwa insiden ini tek terkait teror sehingga wilayah Monas akan dibuka untuk umum kembali. Sebelumnya wilayah Monas sempat ditutup pasca kejadian. Juga tidak akan dilakukan pengetatan pengamanan oleh aparat kepolisian maupun TNI di TKP.
Sementara itu, garis kuning yang melingkari lokasi olah TKP kembali dibuka. Begitu juga jalur menuju Monas dari sejumlah arah Medan Merdeka yang sempat ditutup selama 45 menit, saat ini telah dibuka.
Apa itu Granat Asap
Pagi ini semua orang dikagetkan dengan ledakan granat asap di Monas. Apa sih bedanya dengan granat biasa?
Granat adalah salah satu alat peledak yang umum dipakai tentara dan polisi di seluruh dunia. Dari yang mematikan sampai yang hanya melumpuhkan. Dalam peperangan, tentara memakai granat tangan dengan daya ledak yang mematikan.
Nah, kalau polisi biasanya memakai granat yang hanya melumpuhkan, bukan mematikan. Ada beberapa jenis yang umum dipakai antara lain stun grenade dan smoke grenade. Yang meledak di Monas ini menurut polisi adalah smoke grenade.
Apa sih itu? Dikutip dari Defense Technology, Selasa (3/12/2019) granat asap adalah jenis granat kimia dalam bentuk kaleng atau canister.
Beratnya sekitar 250-350 gram dengan diameter sekitar 6-8 cm dan panjang sekitar 10-14 cm. Isi kaleng ini adalah campuran bahan kimia biasanya adalah Hexachloroethane (HC). Ada juga potasium chlorate, laktosa dan pewarna untuk memberikan warna asap yang berbeda-beda, mulai dari putih, hijau, merah, ungu, dll.
Granat asap diamankan dengan pin pengaman dan tuas pemantik. Saat ingin digunakan, pinnya dicabut dan tuas pemantiknya diangkat, granat lalu dilemparkan.
Saat itulah pemantiknya memicu campuran bahan kimia dan menghasilkan reaksi exothermic berupa asap yang pekat yang terbakar pelan-pelan selama 1,5-2 menit. Meskipun granat asap tidak mengeluarkan api, ia tetaplah berbahaya dan punya efek membakar pada area yang kering, misalnya kepada tumbuhan kering di dekatnya.
Setelah selesai mengeluarkan asap, kaleng granat asap akan sangat panas dan sebaiknya tidak diambil dengan tangan kosong.
Fungsi granat asap
Granat asap punya fungsi yang berbeda dengan granat tangan. Fungsinya bukan untuk menyerang atau mematikan.
Granat asap punya fungsi sebagai tabir untuk menutupi pergerakan pasukan, atau untuk menghalangi pandangan lawan. Granat asap juga punya fungsi sebagai penanda untuk titik pendaratan atau memberi tahu posisi personel di lapangan.
Granat asap digunakan aparat keamanan untuk mengendalikan situasi massa aksi. Sekilas, agak sulit membedakan gas air mata dan granat asap. Keduanya sama-sama berbentuk kaleng.
Bedanya granat asap biasanya diberi pewarna karena fungsinya sebagai penanda atau penghalang pandangan. Sedangkan gas air mata bukan warnanya yang penting, tapi zat utamanya adalah bahan kimia yang menyebabkan iritasi pada mata (irritant agent) untuk melumpuhkan lawan.