Nasional
KPU Banjir Pujian Berkat Debat Putaran Akhir Pilkada DKI Jakarta
KPU Banjir Pujian Berkat Debat Putaran Akhir Pilkada DKI Jakarta
Mixberita. Komisi Pemilihan Umum DKI (KPUD) Jakarta belakangan diterpa isu miring terkait pilkada. Mulai dari DPT bodong, dinilai tidak netral hingga sidang kode etik oleh DKPP. Namun usai debat putaran akhir pilgub Ibu Kota berlangsung tadi malam, lembaga penyelenggara pemilu tersebut mendadak banjir pujian.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz menyimpulkan debat semalam dengan tiga kata: “Rinci, tajam dan elaboratif.” Secara terang-terangan, dia berani mengatakan KPU telah berhasil mewujudkan tujuan utama bagi pelaksanaan debat, yaitu penajaman visi, misi dan program masing-masing pasangan calon.
“KPU Jakarta telah berhasil menjalankan debat dengan baik. Mewujudkan perjalanan debat sesuai dengan tujuan utamanya. Apresiasi yang tinggi buat KPU,” kata pria kelahiran 31 Agustus tersebut.
Sanjungan juga datang dari pengamat politik Adi Prayitno. Ia menilai debat kandidat di Hotel Bidakara pada Rabu 12 April tak lepas dari kerja keras KPU dalam menampilkan perdebatan yang tidak monoton. Bahkan memberikan rakyat kesempatan bertanya dan mendengarkan langsung jawaban dari paslon.
“Saya prinsipnya sejak dulu selalu percaya dengan institusi politik. Kalau mereka bekerja profesional, independen. Saya kira debat semalam patut dapat apresiasi,” ujar Adi ketika menghadiri diskusi Redbons di Jakarta Pusat.
Tim pemenangan Anies-Sandi pun menilai begitu. Format baru di segmen dua, menurutnya sudah tepat. “KPU mengajak warga langsung berpartisipasi, bukan lagi dimoderati. Sehingga tidak ada lagi rakyat dibohongi,” ucap pengusaha sekaligus pendukung paslon tiga, Anggawira. “Saya kira ini adalah ajang debat kandidat paling bagus dibandingkan tiga debat sebelumnya,” sambungnya.
Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos pun mengungkap evaluasi internalnya relatif positif. Ia mendapat masukan dari berbagai pihak kalau perdebatannya lebih memuaskan dibandingkan pada putaran pertama. “Banyak warganet di Twitter bilang menyampaikan puas. Apa yang ditanyakan mewakili aspirasi dan kebutuhan publik,” tuturnya.