Nasional

Korupsi e-KTP Jadi Pusat dan Tontonan Baru Rakyat Indonesia

Sidang perdana pembacaan surat dakwaan kasus kotupsi e-KTP yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta memantik pehatian sejumlah pihak. Tak terkecuali Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Pasalnya, belakangan Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut ada sejumlah nama besar yang diduga akan disebut dalam dakwaan di sidang dengan terdakawa Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Irman serta Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Dukcapil Kemendagri Sugiharto.

Kasus ini telah menyita perhatian publik cukup besar, namun Fahri mengingatkan kepada KPK untuk tidak melupakan skandal korupsi besar lainnya yang juga menyita perhatian publik kala itu namun tidak jelas penyelesaiannya hingga hari ini.

“Kalau ada tontonan baru jangan lupa tontonan lama. Jangan terlalu asik lalu terpukau,” kritiknya melalui akun twitter pribadi @Fahrihamzah.

Adapun kasus-kasus tersebut diantaranya, kasus korupsi Bank Century yang menelan kerugian negara 6,7 triliun dengan terpidana hanya 2 orang. Yakni, seorang pengusaha dan seorang pejabat BI. Lalu, kasus korupsi Hambalang. “Hambalang rusak, tidak diteruskan pertanyaannya? Berapa kerugian negara? Mana yg disebut kerugian negara?” cuitnya.

Fahri menuturkan, total proyek hambalang yang sudah cair katanya sekitar 2,5 triliun. Namun, hingga kini mangkrak. Sementara penerima uang setelah dihitung senilai USD 2 juta. Atau kurang lebih sekitar Rp. 2,5 miliar.

“Artinya karena uang 2,5 miliar uang kita hangus 2,5 triliun. Dan kita semua sibuk memaki yang makan 2,5 Miliar sementara yang 2,5 Triliun?” sambungnya.

Dalam kasus hambalang, Fahri mengatakan sempat disebut datang ke kantor M Nazaruddin untuk mengambil uang USD 25 ribu. Dia lantas menantang pembuktian itu. “Bisakah kita berdebat soal cara memberantas korupsi sehingga hanya tikus yg mati? Bukan lumbung yg terbakar?” tutur Fahri.

“Sekarang ada kasus baru, Ada tontonan baru, sensasi baru…kita terpaksa menikmatinya…entah sebagai apa…,” sambungnya.

Lalu, ada kasus korupsi simulator SIM. “Irjen joko…mafia simulator Polri…LHI mafia import sapi…Ratu Atut mafia alkes… prof Rudi mafia migas,” imbuhnya.

Selanjutnya, ada para mafia seperti Jaksa Urip Tri Gunawan dalam skandal BLBI, Akil Mochtar mafia kasus KPK, Suryadharma Ali mafia haji dan Irman Gusman mafia gula. “Oh ya, jangan lupa mafia pajak baru…adik seorang pejabat tinggi.. ssssttt…tontonan lain buat kita,” pungkasnya penuh teka-teki.

To Top