Lagi-lagi nama Ketua DPR Setya Novanto dikait-kaitkan dengan kasus korupsi. Kali ini, ia diduga terlibat dalam skandal korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP). Tentu, hal ini dapat berpengaruh pada posisinya sebagai ketua DPR. Namun, itu baru akan berdampak bila benar ada keterlibatan dirinya dalam korupsi yang merugikan negara hingga Rp. 2,3 triliun itu.
“Kita tunggu saja proses yang dilakukan KPK. Kalau memang nanti ada yang tersandera, masuk bui misalnya, ya proses selanjutnya tentu akan ada pergantian (ketua DPR),” ujar Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago.
Jika memang benar nantinya Novanto dinyatakan sebagai tersangka atau hingga terdakwa, konsentrasi DPR untuk menjalankan fungsinya akan kembali terganggu. Hal lainnya, dengan kasus yang diduga melibatkan sejumlah anggota DPR itu dapat meruntuhkan citra institusi lembaga legislatif itu sendiri.
“Tentu robohlah trust publik terhadap institusi DPR. Legitimasi DPR menjadi roboh, karena bangun dignity atau trust DPR ini bukan hal gampang,” tegasnya.
Karir Novanto sendiri di dunia politik, kata Pangi, juga akan terganggu jika memang ada bukti keterlibatannya dalam kasus korupsi tersebut. Untuk itu, perlu dipastikan terlebih dahulu di persidangan kasus e-KTP yang tengah bergulir di Tipikor.
“Harus dipastikan dulu semuanya berjalan dengan trayek hukum. Kalau nanti di tengah jalan menemukan kesalahan, ada bukti, ya diproses. Kita juga harus utamakan praduga tidak bersalah,” pungkas direktur eksekutif VoxPol Center itu.
Sebagaimana diketahui, Novanto disebut-sebut terlibat dalam kasus korupsi e-KTP. Dia sebut-sebut membuat kesepakatan fee guna memuluskan proyek e-KTP dengan Andi Agustinus atau Andi Narogong bersama-sama Anas Urbaningrum dan M Nazarudin.
Sebelumnya, Novanto yang pernah terlibat kasus Papa Minta Saham Freeport itu membantah telah menerima fee proyek KTP elektronik tersebut. Namun, semalam dia menegaskan kala itu dirinya akan menerima dana guna memuluskan proyek itu.
Sejatinya tak hanya Novanto, sejumlah anggota maupun mantan anggota DPR juga disebut-sebut terlibat dalam proyek e-KTP. Hari ini, sidang perdana kasus tersebut tengah digelar di Tipikor.
