Demam “om telolet om” melanda. Jadi viral hingga ke luar negeri, para selebriti Tanah Air pun punya pendapat masing-masing mengenai hal tersebut. Menghadiri fashion show Canting Merah dari desainer Ivan Gunawan di Lippo Mall Kemang, tabloidbintang.com bertemu beberapa selebriti yang kemudian memberikan komentar mengenai viral-nya bunyi klakson bus tersebut. Mau tahu apa kata mereka?
1. Fero Walandouw dan Mika Tambayong
Pasangan kekasih Fero Walandouw dan Mika Tambayong mengaku kaget om telolet om bisa terkenal hingga ke luar negeri. Namun keduanya menilai positif hal tersebut. “Jujur kita awalnya enggak tahu, tapi kalau lihat di instagram, path dan media sosial lainnya, semua orang pada heboh soal itu. Artis-artis luar negeri juga semua pada nge-tweet dan mention soal itu. Kita sendiri enggak tahu kapan dan apa yang jadi pemicu om telolet om jadi viral, tapi menurut kita sih hal ini positif ya. Namanya juga seru-seruan dan lucu-lucuan buat apa sih kita menilai negatif,” jelas Fero.
Hal ini memang berkaitan dengan kekuatan media sosial dan netizen Indonesia yang banyaknya luar biasa. “Membuktikan bahwa sosial media segitu berdampaknya. Hebatlah Indonesia, kreatif,” tambah Mika. Fero pun berharap bahwa ke depannya, kekuatan media sosial bisa berdampak lebih baik lagi. “Media sosial itu di semua negara ada, dan hal sesederhana itu bisa menjadi sesuatu yang berdampak. Mudah-mudahan ke depannya akan terus seperti itu tapi lebih ada karyanya, lebih ada value-nya,” kata Fero.
2. Edric Tjandra
Edric Tjandra merasa om telolet om adalah hiburan. “Hiburan banget sih menurut saya. Kok bisa kepikiran aja, lho. Maksudnya klakson begitu dijadikan viral menurut saya itu sesuatu hal yang out of the box. Hebat,” ujar Edric. “Sekarang bunyinya bus juga enggak begitu, ada yang bunyinya goyang dumang lah, makanysa saya bingung itu bus telolet masih ada? Tapi menurut saya lucu sih. Ada sesuatu yang bikin viral itu hebat kan,” tambahnya. Ditambah lagi banyak DJ internasional yang kemudian tertarik dan berkarya dengan bunyi klakson bus telolet tersebut, Edric merasa itu adalah kekuatan masyarakat Indonesia yang berani mengekspresikan diri. “Sampai DJ bikin lagu khusus om telolet om, hebatnya roang Indonesia mereka enggak takut melakukan suatu hal agar booming dan jadi trending topic. Itu luar biasa,” tambahnya.
Edric pun merasa hal ini adalah sesuatu yang positif. Hanya saja, anak-anak di daerah yang melakukan hal tersebut harus berhati-hati. “Enggak alay menurut saya, itu mendunia dan dari orang yang enggak tahu jadi ingin tahu kan. DJ-DJ itu kan hebat ya sampai bikin lagu. Tapi anak-anak yang menunggu bus itu harus hati-hati. Engak apa-apa jadi viral tapi jangan malah membahayakan diri dan berdiri di tengah jalan, ya. Di pinggiran saja,” ujarnya. “Masyarakat Indonesia hebat dan bsia bersatu untuk hal-hal seperti ini. Please lah bersatu juga untuk hal-hal lain seperti kerukunan dan segala sesuatu yang baik,” tambahnya.
3. Titi dj
Diva Titi DJ lebih melihat hal ini sebagai tren yang nantinya akan berlalu. Namun, diambil saja sisi positifnya. “Ternyata masih banyak anak-anak yang kreatif dalam mencari kegembiraannya. Walaupun agak membahayakan ya di pinggir jalan. Tapi kalau dilihat dari betapa kreatifnya anak-anak did aerah kalau dengar klakson saja sudah emrasa luar biasa. Kreatif juga supir-supirnya membuat klakson dengan bermacam-macam melodi, nada dan bunyi. Akhirnya diantara supir bus nya berlomba-lomba ingin punya anda dan ciri khas dan paling keren. Dilihat positifnya saja, tapi harus hati-hati juga. Ambil hal positifnya saja. Sudah terlalu abnyak hal negatif di sekitar kita,” ujar Titi panjang lebar.
4. Iis Dahlia
Sedikit berbeda, Iis Dahlia melihat hal ini sebagai sesuatu yang alay. Sambil tertawa ia berpesan apda putrinya agar tidak mengikuti aksi menunggu bus di pinggir jalan untuk meminta klakson telolet. “Kamu jangan jadi anak alay ya,” pesan Iis pada sang putri, Salshadila Juwita. “Ah enggak lah, aku mah enggak. Ngapain aku berdiri di jalan terus teriak ‘om telolet om’ enggak ada deh. Alay,” tambahnya.
Kalau menurut kalian, bagaimana?