Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengimbau masyarakat Jawa Timur, khususnya warga nahdliyin (NU), untuk tidak ikut aksi 112 di Jakarta. Gus Ipul, sapaan akrabnya, mendapat amanat dari kiai dan ulama.
“Saya sudah bertemu dengan kiai dan ulama. Beliau sudah menyampaikan pernyataannya agar tidak perlu datang ke Jakarta,” kata Saifullah, Selasa (7/2/2017).
Terlebih ketika di Jakarta tengah berlangsung proses pemilihan gubernur. Dia khawatir aksi 112 disalahartikan menjadi bermotif politik.
“Jakarta biar diselesaikan orang Jakarta. Sedangkan di Jawa Timur harus mengembangkan terus apa yang sekarang terjadi,” jelasnya.
Gus Ipul, yang juga salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, mengatakan belakangan ini banyak wacana yang berkembang, khususnya di kalangan keluarga besar NU. Salah satu yang dinilainya cukup melelahkan adalah persoalan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin.
Namun KH Ma’ruf Amin sudah memaafkan Ahok. Gus Ipul berharap warga NU mengikuti sikap Ma’ruf.
“Mari berpikir jernih dan tenang. Kami tidak ingin NU terseret ke arah yang bisa menjauhkan dari khitahnya,” harapnya.
Menurutnya, biarlah proses pilkada ditangani partai politik. Dia meminta NU tidak dibawa-bawa, baik nama maupun simbol-simbolnya.
“Kami memaklumi perbedaan-perbedaan. Karena itu, kami serahkan semuanya kepada masyarakat dan umat,” jelas mantan Ketua Umum PP GP Ansor ini.