unik dan aneh

Ini Kabar Bayi-Bayi Ajaib yang Pernah Buat Heboh Indonesia

Kelahiran bayi merupakan hal yang paling dinantikan oleh para orangtua. Khususnya bagi para ibu, kehadiran bayi yang dilahirkan dengan selamat merupakan berkah tiada dua.

Banyak orangtua merasakan kebahagiaan menjadi ayah dan ibu ketika anak mereka lahir. Sebab, kelahiran bayi merupakan momen yang ditunggu-tunggu setelah sembilan bulan ibu mengandung.

Tak cuma jadi kabar bahagia buat orangtua dan keluarga, ada juga beberapa bayi yang baru lahir malah bikin heboh masyarakat. Seperti yang terjadi di tiga daerah berbeda dalam rentang waktu berbeda dalam beberapa bulan terakhir.

Misalnya yang terjadi di Enrekang (Sulawesi Selatan), ada kelahiran bayi ajaib. Lalu ada juga kelahiran bayi di Jambi juga membuat heboh masyarakat. Tak ketinggalan juga kelahiran bayi saat arus mudik di Tol Cipali.

Berikut rangkuman mengenai bayi-bayi yang kelahirannya ke dunia membuat heboh khalayak luas.

1. Bayi Ajaib Enrekang

Masyarakat Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, dihebohkan dengan kabar seorang remaja yang tiba-tiba mengandung dan dalam tempo dua jam langsung melahirkan. Tidak hanya itu, bayi ajaib yang dilahirkan remaja berusia 19 tahun itu dikabarkan langsung dapat mengucapkan salam.

Kabar bayi ajaib ini tersiar dari mulut ke mulut sejak Kamis, 29 Juni 2017. Akibatnya, kediaman remaja bernama Utjie Ramadani di Dusun Penja, Desa Karueng, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, ramai dikunjungi warga.

“Iya, memang lagi heboh informasi seperti itu, sudah tiga hari ini,” kata Abdul Khalik, salah seorang warga yang ikut berkunjung ke rumah remaja tersebut.

Khalik menjelaskan, dari cerita yang diterimanya kejadian tersebut bermula sesaat setelah Utjie Ramadani melakukan salat tahajud pada Kamis, 29 Juni 2017. Perutnya tiba-tiba membesar layaknya orang mengandung padalah sebelumnya ia tidak pernah mengandung.

“Jadi katanya setelah dia salat tahajud, kira-kira jam 04.00 Subuh perutnya tiba-tiba membesar kayak orang hamil, kedua orang tuanya langsung panik melihat anaknya,” kata Khalik, Sabtu, 1 Juli 2017.

Hanya berselang dua jam setelah perut Utjie Ramadani membesar, ia pun melahirkan dibantu oleh kedua orang tuanya dan neneknya. Proses persalinan berjalan normal bak orang yang hamil 9 bulan.

Cerita tentang keajaibannya tidak hanya berhenti sampai di situ. Saat dilahirkan, ucap Khalik, bayi tersebut langsung dapat mengucapkan salam dengan fasih dan bersuara seperti orang dewasa.

“Ajaibnya lagi, bayi itu langsung bisa bilang ‘Assalamualaikum’ tiga kali, terus katanya suaranya seperti orang dewasa,” terangnya.

Setelah cerita tentang keajaiban bayi itu tersebar, warga pun berbondong-bondong datang untuk melihat kebenarannya.

Polres Enrekang terus memeriksa sejumlah saksi terkait kasus bayi ajaib tersebut. “Sampai saat ini kita masih periksa saksi-saksi,” kata Kasat Reserse Kriminal Polres Enrekang, AKP Abdul Haris Nicholaus.

Sedikitnya 11 saksi diperiksa oleh penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Satreskrim Polres Enrekang, terkait kabar kelahiran bayi ajaib pada Minggu, 2 Juli 2017. Haris mengungkapkan, 11 orang diperiksa terkait bayi ajaib itu, termasuk ibu dan keluarganya, warga setempat, pihak pemerintah desa, dan tim medis yang memeriksa kondisi ibu.

Meski telah memeriksa banyak saksi, pihak kepolisian masih belum berhasil mengungkap apakah bayi yang dilahirkan oleh Utjie Ramadani adalah bayi ajaib. Pasalnya, pihak keluarga masih bersikeras bahwa bayi yang dilahirkan oleh gadis berusia 19 tahun itu adalah bayi ajaib, sementara tim medis tidak menemukan adanya tanda-tanda keajaiban.

2. Bayi dengan Lafaz Allah

Bayi dengan tanda lahir sudah biasa terjadi. Namun, terasa istimewa apabila tanda lahir yang melekat di bagian tubuh sang bayi mirip lafaz Allah. Inilah yang dialami bayi bernama Muhammad Gio Syahputra di Kota Jambi.

Pada mulanya, proses kelahiran balita yang lahir pada 26 Maret 2017 itu tampak biasa saja. Tak ada tanda-tanda aneh yang dialami putra ketiga pasangan Subandy (35) dengan Rubiah (27) itu.

“Proses persalinannya lancar, tak ada tanda aneh. Sampai umur tiga bulan ini sehat-sehat saja anak saya itu,” ujar Subandy.

Pria yang sehari-sehari tinggal di Jalan Madura, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, ini mengatakan, tanda lahir pada bayinya tersebut ada di bagian pinggang sebelah kanan. Bila diperhatikan sekilas seperti bercak daging warna merah darah.

“Sekilas seperti tak mirip. Namun jika diperhatikan dengan seksama, tanda lahirnya seperti lafaz Allah,” ucap Subandy.

Subandy yang sehari-hari membuka toko jam itu mengaku awalnya ia tidak menyangka tanda lahir anaknya itu mirip lafaz Allah. Sebab, saat beberapa hari lahir hanya bercak-bercak merah kecil yang terlihat.

Ia juga sempat menanyakan tentang kondisi anaknya itu. Namun, dokter menyebut itu sebagai tanda lahir dan tidak berpengaruh terhadap kesehatan anaknya.

“Ketahuan pertama kali oleh pamannya saat diajak ke Kuala Tungkal (ibu kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat). Katanya tanda lahir anak saya mirip lafaz Allah,” ujarnya.

Ia mengaku hingga memasuki usia tiga bulan lebih, tanda lahir yang ada di pinggang bayinya itu mulai terlihat jelas. Subandy berharap tanda lahir anaknya itu bisa menjadi pertanda kebaikan baik untuk anaknya maupun keluarganya.

Subandy dan istri tidak pernah memiliki firasat aneh, baik sebelum maupun sesudah kelahiran putranya itu. Hanya ada beberapa perbedaan usai kelahiran antara anak ketiganya dengan dua anaknya yang lahir sebelumnya.

“Biasanya usai anak lahir dipasang sesuatu agar tidak diganggu. Nah, anak saya yang ketiga ini tak pernah pakai apa-apa, tidak rewel. Beda dengan dua anak saya sebelumnya,” ujarnya.

Kabar akan tanda lahir mirip lafaz Allah pada bayi Gio tersebut mulai menyebar dari mulut ke mulut. Beberapa jurnalis media lokal Jambi silih berganti mendatangi rumah Subandy. Beberapa warga juga sempat menanyakan atas kabar tersebut kepada Subandy.

“Iya tadi ada wartawan televisi dan koran. Nanya-nanya atas tanda lahir anak saya. Warga beberapa juga ingin melihatnya,” kata Subandy.

3. Lahir di Tol Cipali

Seorang pemudik bernama Sukiyati (43) melahirkan di pinggir Jalan Tol Cikampek-Palimanan atau Cipali kilometer 82 pada Minggu 2 Juli 2017 pagi.

Kelahiran bayi itu dibantu para polisi yang tengah bertugas mengamankan arus balik di Tol Cipali. Kini bayi itu diberi nama Bhayangkariwati Ramadniya.

“Ini terinspirasi dari proses persalinannya yang dibantu para polisi saat berlangsungnya Operasi Ramadniya,” kata Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa dalam siaran pers, Minggu 2 Juli 2017 malam.

Setelah mengetahui aksi kemanusiaan yang dilakukan jajaran Satlantas Polres Purwakarta tersebut, Korlantas langsung memberikan penghargaan.

Keempat polisi yang membantu proses kelahiran Bhayangkariwati itu adalah Kasat Lantas Polres Purwakarta AKP Arman Sahti, Aipda Juanda Barus, Bripka Asep Sunandar dan Bripda Fachri Alim.

“Mewakili Bapak Kapolri, kami mengapresiasi tindakan teman-teman dari Polres Purwakarta. Di tengah kesibukan tugas mengamankan arus mudik, masih bisa menyelamatkan pemudik hingga tuntas,” katanya.

Pihaknya pun menyempatkan diri untuk melihat langsung Sukiati dan bayi perempuannya di RS Siloam, Purwakarta.

“Ibu Sukiyati tampak sehat dan berbahagia dengan kelahiran putrinya,” kata Royke.

Peristiwa lahirnya bayi dari wanita bernama Sukiyati tersebut sempat menghebohkan dunia maya. Apalagi, setelah video proses kelahiran dan evakuasi yang dibantu sejumlah anggota polisi viral di media sosial.

To Top