Presiden Joko Widodo diketahui memang pernah bersaing ketat dengan Pendiri Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2014 yang lalu.
Namun secara mengejutkan, beberapa politisi malah mengatakan bahwa di 2019 mendatang bisa jadi kedua tokoh tersebut akan maju dalam satu paket Presiden dan Wakil Presiden.
Keharnonisan kedunya juga tampak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang beberapa kali melakukan pertemuan dengan mantan pesaingnya di Pilpres 2014 Prabowo Subianto. Hal ini lah yang menguatkan adanya wacana keduanya bakal berpasangan.
Salah satu yang membernarkan wacana tersebut adalah Anggota DPR RI Maruarar Sirait. Ia mengatakan, dalam dunia politik yang dinamis tidak menutup kemungkinan semua skenario terjadi. Bahkan, dia menilai, Jokowi dan Prabowo bisa saja menjadi satu pasangan calon pada pesta demokrasi ke depannya.
“Dalam politik itu dinamis, kalau mereka (Jokowi-Prabowo) bergabung berdua bisa saja itu terjadi dalam politik,” katanya di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat.
Hal tersebut semakin diperkuat setelah politisi PDI Perjuangan ini melihat hasil survei yang dilakukan oleh Indo Barometer terkait nama-nama kandidat calon Presiden untuk Pilpres mendatang. Karena urutan pertama dan kedua diduduki oleh Jokowi dan Prabowo.
Sedangkan dari simulasi 18 nama, dukung publik terhadap calon presiden 2019 yakni Jokowi (45,6 persen), Prabowo (9,8 persen), Basuki Tjahaja Purnama (8,7 persen), Ridwan Kamil (3,5 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (2,5 persen).
Maruarar menambahkan, kedua tokoh ini memiliki sikap negarawan yang tinggi. Sebab keduanya dapat memahami kapan waktunya harus bertarung dan bersatu demi kepentingan NKRI.
“Hubungan Jokowi dan Prabowo sangat sportif, tahu kapan bertarung dan bersatu. Dua figur ini punya karakter,” tutupnya.
Sebelumnya, nama calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Agus Harimurti Yudhoyono masuk dalam bursa calon Pilpres 2019. Nama mereka muncul dalam survei yang diselenggarakan oleh Indo Barometer tentang evaluasi publik dua setengah tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, beberapa nama baru muncul dalam kandidat calon presiden. Namun, dia mengaku kaget karena nama anak Presiden Indonesia ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) muncul sebagai kandidat.
“Calon presiden terkuat jika Pilpres hari ini adalah Jokowi dengan 45,6 persen jauh di atas Prabowo Subianto 9,8 persen, Basuki Tjahaja Purnama 8,7 persen; Ridwan Kamil 3,5 persen; Agus Harimurti Yudhoyono 2,5 persen,” katanya di Jalan Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat