Nasional

Ini Rekam Jejak dan Profil Jajaran Komisaris dan Direktur Baru PT Garuda Indonesia

Indonesia – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akhirnya menetapkan pengurus baru perseroan. Irfan Setiaputra, eks bos PT INTI (Persero), ditetapkan sebagai direktur utama dan komisaris utama adalah Triawan Munaf, mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif.

Berikut ini, nama-nama pengurus, komisaris dan direksi baru Garuda.

Komisaris

  • Komisaris Utama: Triawan Munaf
  • Wakil Komisaris Utama: Chairal Tanjung
  • Komisaris Independen : Yenny Wahid
  • Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan
  • Komisaris : Peter Gontha

Direksi:

  • Direktur Utama : Irfan Setiaputra
  • Wakil Direktur Utama : Dony Oskaria
  • Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Fuad Rizal
  • Direktur Operasi : Tumpal Manumpak Hutapea
  • Direktur Human Capital : AryaperwiraAdileksana
  • Direktur Teknik : Rahmat Hanafi
  • Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT : Ade R. Susardi
  • Direktur Niaga dan Kargo : M. Rizal Pahlevi

Garuda Indonesia resmi memiliki jajaran baru direksi dan komisaris. Sederet tokoh mewarnai jajaran komisaris maskapai pelat merah tersebut, dari mulai Triawan Munaf hingga putri Gus Dur Yenny Wahid.

Triawan Munaf menjabat sebagai Komisaris Utama di Garuda Indonesia. Ia didampingi empat orang tokoh lainnya yaitu, Chairal Tanjung sebagai Wakil Komisaris Utama; Yenny Wahid sebagai Komisaris Independen; Elisa Lumbantoruan sebagai Komisaris Independen, dan Peter Gontha sebagai Komisaris.

Triawan yang merupakan ayah dari aktris dan musisi Sherina Munaf adalah mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif di periode pertama pemerintahan Jokowi. Politisi PDI Perjuangan ini sebelumnya sempat berkarier sebagai musisi dan pengusaha. Ia merupakan anggota grup band Giant Step asal Bandung dan pendiri perusahaan periklanan Euro RSCG AdWork.

Sedangkan Chairul Tanjung yang menjabat Wakil Komisaris Utama Garuda dikenal sebagai pengusaha, pemilik CT Corp, perusahaan yang membawahi Trans Corp, Bank Mega, dan Global Resources. Ia pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kemudian, Elisa Lumbantoruan yang kini menjabat Komisaris Independen Garuda bukan orang baru di maskapai pelat merah tersebut. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda. Ia meninggalkan Garuda pada 2013, lalu bergabung dengan perusahaan jasa cleaning service asal Denmark ISS Indonesia.

Yenny Wahid yang menjabat Komisaris Independen Garuda merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Putri kedua Gur Dur ini merupakan Direktur Wahid Institute. Dalam kampanye Pilpres 2019 lalu, ia tercatat sebagai anggota Tim Sukses Jokowi-Ma’ruf.

Terakhir, Peter F. Gontha yang menjabat Komisaris Garuda merupakan pengusaha, pioner di industri televisi komersial, dan impresario jazz. Ia merupakan pendiri televisi komersial pertama Indonesia RCTI, dan turut mendirikan SCTV. Ia juga pendiri Chandra Asri, Plaza Indonesia Realty, First Media, dan banyak perusahaan lainnya. Pada Oktober 2014 sampai Januari 2019, ia menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Polandia.

Bagaimana sepak terjang Irfan hingga menjadi orang nomor satu di maskapai penerbangan BUMN ini?

Mengacu data profil Irfan dalam presentasi RUPSLB, pria kelahiran Jakarta 24 Oktober 1964 ini adalah alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk strata satu.

Karier Irfan bisa dibilang lumayan cemerlang dan banyak dilakukan di luar lingkungan BUMN. Dia menjabat di INTI hanya selama 3 tahun dan 5 bulan sejak Maret 2009 hingga Juli 2012, diangkat oleh Sofyan Djalil dan berhenti di masa Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Pengunduran diri dari perusahaan BUMN ini disinyalir lantaran dia merasa gaji yang diterimanya lebih kecil ketimbang pendapatannya di perusahaan sebelumnya.

Sebelum memimpin di perusahaan pelat merah, Irfan pernah berkarier di bidang informatika sesuai dengan bidang yang diambilnya di ITB. Dia pernah memiliki posisi di IBM, LinkNet dan Cisco.

Usai dari INTI, dia pindah ke PT Titan Mining Indonesia sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan berkarier tak sampai 2 tahun.

Setelahnya, dia mendapatkan posisi sebagai Chief Operating Officer (COO) di PT ABM Investama Tbk. (ABMM). Jabatan ini hanya diisinya selama 1 tahun kemudian pindah ke PT Cipta Kridatama sebagai Presiden Direktur dan CEO selama 2 tahun dan 11 bulan.

Tak berhenti di situ, dia kemudian mengisi untuk jabatan yang sama di PT Reswara Minergi Hartama selama 8 bulan. Baik Cipta Kridatama maupun Reswara adalah anak usaha dari ABM Investama. Adapun ABM adalah anak usaha dari grup Tiara Marga Trakindo.

Selama 1 tahun terakhir dia bekerja di sebuah perusahaan Internet of Things (IoT) yang berbasis di Jakarta bernama Sigfox Indonesia.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan lima direksi Garuda karena terlibat dalam penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton. Direksi Garuda menyelundupkan motor tersebut di pesawat baru Garuda Airbus A330-900 NEO yang dikirim langsung dari Prancis.

Kelima direktur yang diberhentikan tersebut adalah Direktur Utama Ari Askhara, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar, dan Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa.

To Top