mixberita.com – Hasrat Abraham Lunggana alias Haji Lulung maju dalam pilgub DKI Jakarta, tampaknya, bakal bertepuk sebelah tangan.
Sebab, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menjadi kendaraan politik Lulung ternyata tidak pede mengusung wakil ketua DPRD DKI Jakarta tersebut.
Ketua Umum PPP hasil Muktamar Pondok Cabe Romahurmuziy menyatakan, Lulung bukan prioritas utama yang akan diusung partainya.
”Elektabilitasnya belum memadai sampai saat ini untuk maju DKI-1,” kata Romi -sapaan Romahurmuziy- setelah menyerahkan kelengkapan pendaftaran pengurus PPP di Kementerian Hukum dan HAM kemarin.
Menurut dia, nama yang besar saja tak cukup memenuhi syarat untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.
”Nama besar tidak identik dengan dukungan besar,” jelasnya. PPP akan bergerak dalam kolam pilgub DKI Jakarta setelah adanya pengesahan kepengurusan dari Kemenkum HAM.
Setelah mendapat pengesahan, pengurus DPP bersama DPW PPP akan sowan ke sejumlah ulama untuk menjaring aspirasi.
PPP menginginkan pilgub DKI Jakarta menjadi percontohan munculnya calon dengan rekam jejak yang bersih.
”Yang tidak tersangkut perkara hukum, baik langsung maupun tidak langsung,” katanya.
Berdasar penjaringan aspirasi itu, PPP akan melihat kadernya yang potensial diusung sebagai bakal calon. Baik gubernur maupun wakil gubernur DKI Jakarta.
Jika ada, penjaringan akan dilakukan secara tertutup. Namun, kalau tidak ada kader yang dianggap elektabilitasnya mencukupi, PPP sangat mungkin memilih untuk berkoalisi.
Meski masuk tiga besar pemenang pemilu di DKI Jakarta, PPP tetap tidak bisa mengusung sendiri calon gubernur. Sebab, dibutuhkan 22 kursi untuk mengusung calon gubernur.
Sementara itu, PPP di Kebon Sirih hanya memiliki 10 kursi. ”Jadi, saya rasa, koalisi dengan satu atau dua partai cukup,” ujar Romi