Imam besar FPI Habib Rizieq Syihab batal melaporkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ke polisi dan ingin ada mediasi. Menanggapi hal itu, PDIP menegaskan bahwa Megawati tidak ada masalah dengan Rizieq.
“Apa yang harus dimediasi? Bu Mega maupun PDI Perjuangan tidak punya masalah atau sengketa hukum dengan Pak Rizieq. Kalau secara politik pun tidak ada alasannya untuk mediasi,” jelas Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Parera
Andreas menjelaskan pidato Megawati saat HUT PDIP adalah bentuk tanggung jawab sebagai putri dari Presiden Sukarno dan negarawan. Dia menambahkan, jika Megawati berbicara, artinya ada legitimasi politik yang jelas.
“Kalau Ibu Mega berbicara sesuatu, ada legitimasi politik yang jelas yang bisa dipertanggungjawabkan secara publik, demi kepentingan, baik PDI Perjuangan yang beliau pimpin maupun demi kepentingan bangsa ini,” ujar Andreas.
“Yang pasti, Ibu Mega sangat hemat berbicara dan, kalau beliau bicara, tentu punya dasar yang jelas dengan bobot politik dan moral kenegaraan yang bisa dipertanggungjawabkan,” sambungnya.
Sebelumnya, meski mempersoalkan pidato Megawati Soekarnoputri, Habib Rizieq Syihab memilih tidak melaporkan Ketum PDIP tersebut. Namun Rizieq meminta ada mediasi.
“Karena saya sudah nonton secara utuh video Megawati 10 kali, saya menyimpulkan penistaan agama dan suku bangsa. Supaya polisi bisa memediasi, kami menahan diri untuk melapor,” ujar Rizieq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, tadi siang.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan keseluruhan pidato tersebut disiapkan sendiri oleh Megawati. Tentunya melalui perenungan yang mendalam, khususnya menyangkut kondisi Tanah Air akhir-akhir ini.
“Keseluruhan pidato Ibu Megawati dipersiapkan oleh beliau melalui perenungan yang mendalam, kontemplasi dengan rasa cinta kepada bangsa dan negara, dan disampaikan dengan lantang untuk bangsa dan negara Indonesia,” kata Hasto