Farahdiba Ferreira iseng-iseng saat terjun jadi artis. Ia juga pernah dimodusi produser film.
Farahdiba Ferreira jadi salah satu artis yang kerap mengisi sinetron stripping di berbagai stasiun televisi. Sebelum berakting, ia memulai dari presenter.
Kepada detikcom, wanita berdarah Portugal dan Tionghoa itu mengatakan mengawali karier di tahun 2016 dengan membawakan program Berburu di Trans 7. Di situ, Farahdiba Ferreira mengaku iseng ikut casting jadi host usai sempat ditawari tim acara tersebut.
“Awalnya pertama kali 2016 saya iseng ikutan karena ditawarin casting jadi host Berburu di Trans 7 gantiin Jenny Cortez yang waktu itu sudah mau nikah, terus akhirnya masuk, dan jadi host di program itu. Lalu mulai dapat stripping, selanjutnya ngikutin dapat FTV-FTV sama stripping juga,” ujar Farah.
Farahdiba Ferreira mengaku benar-benar tak menyangka ketika itu bisa terpilih jadi host Berburu. Padahal ia tak punya basic di dunia hiburan Tanah Air.
“Iya iseng coba karena ditawarin by DM Instagram gitu, terus ya sudah coba-coba karena memang aku demen coba hal-hal baru. Sebelumnya aku nggak ada basic di presenting atau akting sama sekali. Aku basicnya cullinary school sama makeup school,” tutur Farah.
Tak sengaja nyemplung, Farahdiba Ferreira mengaku kini nyaman berkarier sebagai artis. Wanita kelahiran 4 Desember 1991 itu telah membintangi beberapa judul sinetron, seperti Tukang Bubur Naik Haji, Jodoh Wasiat Bapak hingga Pengantin Dini.
Selain itu, Farahdiba Ferreira sudah main berbagai judul FTV. Ia pun sempat main film Gasing Tengkorak.
“Nyaman sih so far, cuma karena pandemi aku lagi banyak di Surabaya lagi mau coba bisnis sama kakak aku,” kata Farah.
Pernah Dimodusi Produser
Karier akting Farahdiba Ferreira juga penuh warna. Wanita yang kerap berperan antagonis itu, mengaku pernah dimodusi produser.
“Kalau produser pernah sih ya ditawarin mau diajak ketemu sama investor, cuma aku nggak mau. Jadi after casting aku doang yang dipanggil lalu diajak ngomong, dibilang mau nggak diajakin ketemu sama investor, entar aku sudah pasti masuk dapat role di situ,” ujarnya.
Akan tetapi, Farahdiba Ferreira menolak ajakan bertemu sang produser. Alhasil ia mengaku tak lolos casting film tersebut.
Bukan cuma itu, Farahdiba Ferreira sempat mendapat omelan sutradara. Itu terjadi setelah awal-awal masuk ke dunia akting.
“Nggak enaknya mungkin pas syuting pernah dapat sutradara yang agak kasar kali ya. Jadi ngaruh ke mood pemain, walaupun jadi pemain harus tahan mental, tapi tetap saja ya namanya cewek baperan kalau digalakin,” tuturnya.
Farahdiba Ferreira mengaku sampai harus sekolah akting untuk memaksimalkan kerjanya. Ia menjalani tiga bulan untuk proses sekolah hal tersebut.
“Acting awalnya otodidak, terus begitu sudah syuting merasa pengin ilmu lagi yang benar, aku ikut Peqho Teater. 3 bulanan ya di sana,” katanya.