mixberita.com – Perburuan terhadap bocah-bocah albinodi negara Malawi, Afrika bagian selatan terus terjadi. Mereka menargetkan bagian tubuh untuk dijadikan ramuan oleh para dukun untuk pesugihan atau kekayaan. Menurut laporan Amnesty Internasional, setidaknya 18 orang albino telah tewas di Malawi dalam bangkitnya perburuan untuk perdukunan ini sejak November 2014, dan lima orang lainnya telah diculik dan dinyatakan hilang, menurut laporan Amnesty International baru.
Angka aslinya bahkan kemungkinan jauh lebih tinggi karena banyak pembunuhan di daerah pedesaan tidak pernah dilaporkan. Polisi Malawi juga telah mencatat kasus di mana mayat orang dengan albinisme telah digali secara ilegal.
Polisi Malawi mengatakan kekerasan ini berkembang setelah negara sebelah yaitu Tanzania memberikan hukuman keras terhadap perdagangan albino. Bukan hanya anak-anak, orang dewasa pun menjadi korbannya. Salah satu korban yang kemudian ditemukan tewas adalah Fletcher Masna (38), ayah dari empat orang anak yang mayatnya ditemukan dengan beberapa bagian tubuh yang hilang.
Para orang tua yang memiliki anak albino pun dalam kondisi ketakutan, karena harus mengawasi anak-anak mereka dari para penculik dan dukun yang dikenal sebagai ‘witchdoctors’. Bagi para dukun di Afrika, bagian tubuh manusia albino dianggap membawa berkah. Albino memiliki kulit putih, mata biru dan rambut kuning sebagai akibat dari kelainan genetik.
Mereka menjadi objek perdagangan karena ada keyakinan keyakinan bahwa tulang mereka dipenuhi dengan emas. Sebagai contoh, Whitney Chilumpha, bocah dua tahun diculik saat ia berbaring tidur dengan ibunya. Potongan dari tengkoraknya, beberapa gigi dan pakaian ditemukan hari kemudian di sebuah bukit di dekatnya. Lima orang, termasuk ayah gadis itu, ditangkap sehubungan dengan pembunuhan.
Sementara balita Iblah Pilo masih hilang setelah diculik pada malam hari di Januari 2015. Ibunya terbangun saat mendengar jeritan sang anak, namun tapi tidak bisa menyelamatkannya. Presiden Malawi Peter Mutharika mengatakan, pembunuhan albino didorong oleh ‘takhayul, kebodohan dan ketidaktahuan’.
Ia mengatakan sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan hukuman penjara bagi orang-orang di balik serangan warga bertubuh albino. Negara tak berpantai saat ini menduduki peringkat sebagai termiskin di dunia.