Pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai pencopotan menteri yang dianggap bekerja tidak sesuai target memunculkan spekulasi akan adanya reshuffle kabinet. Bersamaan itu, juga bergulir Gubernur DKI Jakarta yang akan masuk kabinet pasca kekalahannya pada hitungan cepat hasil Pilkada DKI Jakarta.
Beberapa menteri yang isunya santer akan diganti diantaranya Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Mendagri Tjahjo Kumolo. Dan juga Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa yang kabarnya akan mundur untuk konsentarasi dalam Pilkada Jawa Timur.
Meski begitu belum ada yang bisa memberikan konfirmasi mengenai hal tersebut. Ahok sempat ditanya soal kemungkinan dirinya masuk kabinet. Mantan bupati Belitung Timur itu menjawab diplomatis, “Itu khan bukan hak saya, pokoknya setelah Oktober saya mau jalan-jalan sama keluarga, sudah lama nggak jalan,” katanya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebut bahwa dirinya memakai target setiap bekerja. Karena itu menteri harus bisa menyelesaikan target yang diberikan. “ Tahu saya target itu harus bisa diselesaikan. Kalau tidak selesai urusannya akan lain, bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan dan lain lain,” katanya saat memberi sambutan di acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 di Hotel Grand Sahid, Sabtu (22/4).
Isunya Tjahjo dianggap gagal karena tidak bisa mengamankan Pilkada DKI Jakarta. Sedangkan Sofyan Djalil, dianggap lamban sehingga banyak target penyelesaian sertifikat tanah yang masih jauh.
Menurut Jokowi, tercatat ada 126 juta bidang tanah di Indonesia, yang disertifikatkan baru 46 juta bidang tanah. Artinya masih 60 persen lebih bidang-bidang tanah di Indonesia belum disertifikatkan. “Karena kalau enggak diberi target konkret sampai kapan pun 126 juta sertifikat juta enggak bisa selesai,” tuturnya.