Sport

Bagaimana Juventus Mengatasi Sanksi Financial Fair Play Mengancamnya ?

Klub Serie A, Juventus, disebut dalam ancaman sanksi Financial Fair Play [FFP]. Agar kondisi tersebut tidak terjadi, Juventus disebut akan menjual sejumlah pemain dalam dua bursa transfer ke depan.

Juventus mengeluarkan banyak uang di bursa transfer sejak awal musim 2017/2018 yang lalu. Pembelian paling mahal Juventus tentu saja Cristiano Ronaldo. Dia dibeli dengan harga 100 juta euro.

Selain itu, Juventus juga membeli beberapa pemain mahal lain seperti Matthijs de Ligt. Meskipun begitu, Juventus juga berhemat dengan mendatangkan Emre Can, Adrien Rabiot, dan Aaron Ramsey dengan bebas transfer.

Bukan hanya biaya mahal untuk membeli pemain, Juventus juga harus membayar mahal untuk gaji pemain. Lantas, seperti apa kondisi keuangan Juventus pada saat ini?

Dikutip dari Calciomercato, Juventus mengalami peningkatan pengeluaran yang signifikan dalam dua musim terakhir. Pada 30 Juni 2019 lalu, Juventus mengalami kerugian sebesar 39,9 juta euro dan jumlahnya disebut berpotensi lebih besar.

Dengan beban gaji yang tinggi pada musim 2019/2020 ini, pengeluaran Juventus bakal makin membengkak. Jika itu terjadi, maka Si Nyonya Tua bakal mendapat ancaman sanksi dari Financial Fair Play.

Juventus dikabarkan menyiapkan dua rencana untuk mengatasi masalah ini. Pertama, Juventus akan melepas sejumlah pemain bintangnya. Juventus bakal melepas sejumlah pemain pada dua bursa transfer ke depan.

Beberapa nama yang akan dijual yakni Mario Mandzukic, Paulo Dybala dan Emre Can.

Cara kedua, Juventus harus meraih prestasi yang maksimal di Liga Champions. Sebab, ada potensi hadiah besar yang bisa didapatkan oleh Juventus. Bukan hanya dari hadiah, tetapi juga dari sponsor.

Sementara itu, laporan dari Football Italia menyebut bahwa harga saham Juventus terus mengalami penurunan. Pada musim ini, harga saham klub asal Turin tersebut turun hingga 6 persen.

Saham Juventus bernilai 1,29 euro pada Senin (23/9/2019) lalu. Nilai tersebut diyakini bakal terus turun hingga beberapa waktu ke depan. Sebab, memang ada tren negatif dari sisi finansial Juventus dan perusahaan induk milik keluarga Agnelli yakni Exor.

Salah satu cara Juventus agar bisa meningkatkan saham adalah Liga Champions. Prestasi di Eropa, yang gagal digapai Juventus dalam beberapa musim terakhir, bakal membuat finansial Juventus kembali membaik.

To Top