Nasional

Ahok Calon Gubernur Bali, Calon Gubernur NTT atau Calon Menteri Jokowi?

Posted on

Gagal terpilih sebagai gubernur pada Pilgub DKI Jakarta 2017 tak membuat nama Ahok pudar.

Pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini masih diwacanakan memegang jabatan-jabatan strategis.

Sebutlah wacana Ahok akan diangkat jadi menteri oleh Presiden Jokowi atau wacana Ahok mencalonkan gubernur Bali.

Dua isu itu mencuat sejak kemarin.

Bahkan tagar #AhokForBali1 pun menjadi trending topik di Twitter kemarin.

Calon Menteri

Nama  Ahok mencuat sebagai calon menteri setelah Presiden Jokowi pertama kali menyinggung hal ini dalam Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4/2017) lalu.

Jokowi mengatakan jika menterinya tidak mampu mencapai target, pergantian atau pergeseran posisi menteri alias reshuffle adalah jawabannya.

“Kalau memang tidak selesai, pasti urusannya akan lain. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan yang lain-lainnya. Ya saya blak-blakan saja. Dengan menteri juga seperti itu,” ujar Jokowi.

Pro dan kontra mengenai rencana Jokowi merombak kabinetnya bermunculan.

Apalagi wacana ini muncul usai Pilkada DKI Jakarta.

Berbagai isu mencuat ke publik.

Diantaranya mengenai isu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan dipolot jadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Basuki yang kalah di Pilgub DKI Jakarta, oleh Partai Golkar sebagai salah satu pendukung Ahok di Pilkada DKI mengaku bingung jika Ahok menjadi Mendagri.

Pasalnya masih ada Tjahjo Kumolo yang menjabat pada kursi Mendagri.

“Kok mendukung, pak Tjahjo gimana,” ujar Sekjen Golkar Idrus Marham, di kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (25/4/2017).

Idrus menyerahkan sepenuhnya masalah reshuffle Menteri kepada Presiden Joko Widodo.

Menurut Golkar hal tersebut adalah hak preogatif Presiden untuk mencopot Tjahjo Kumolo dan memasang Ahok sebagai Mendagri.

“Biarkanlah perannya Presiden disitu, biarlah haknya presiden disitu,” kata dia.

Idrus menegaskan tidak akan melakukan intervensi kepada keputusan Presiden Jokowi terkait isu reshuffle.

Karena semua menteri yang dipilih oleh Jokowi, menurut Idrus untuk menjalankan program pemerintah menjadi lebih baik.

“Jangan kita berikan penilaian, biarlah Presiden akan mengambil langkah terbaik untuk memacu kinerjanya,” ujar Idrus.

Jawaban Jokowi

Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi enggan dikait-kaitkan pernyataannya dengan kekalahan Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta.

Lagipula, kata Jokowi, saat ini Ahok masih aktif menjabat sebagai Gubernur hingga Oktober 2017 mendatang.

“Pak Ahok itu masih Gubernur DKI Jakarta sekarang ini sampai Oktober,” ucap Jokowi di Pondok Pesantren Al Hikammussalafiyah, Cipulus, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/4/2017).

Jokowi pun membantah akan ada reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

“Tidak ada. Hari ini tidak ada reshuffle. Minggu ini enggak ada. Bulan ini juga enggak ada,” ujar Presiden Jokowi.

Soal evaluasi menteri-menterinya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa hal itu terus dilakukan dalam kurun waktu setiap pekan dan bulan.

Dari hasil evaluasi itu, Presiden Jokowi tidam menjabarkan secara detail.

Namun, ia menilai menteri-menterinya sudah bekerja dengan baik.

“Menteri-menteri kerjanya saya kira sudah pagi, siang, malam. Selalu ke daerah, selalu ke lapangan. Saya kira saudara-saudara sudah bisa lihat sndiri,” ucap Jokowi.

Terbanyak Dibaca

Exit mobile version