luar negeri

Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp65 M untuk Empat WNI

Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp65 M untuk Empat WNI

mixberita.com – Kelompok bersenjata penyandera tujuh WNI di Filipina akhirnya menyebut nominal uang tebusan. Itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai acara Buka Bersama dengan Presiden Joko Widodo.  “Tebusannya 200 juta Peso atau sekitar Rp61-Rp65 miliar,” katanya. Tapi ia melanjutkan, tebusan itu untuk empat orang. “Tiga orang belum dipastikan.”

Ketujuh sandera diduga berada di lokasi terpisah. Gatot mengatakan, titik sanderasalah satunya ada di Pulau Jolo, Filipina. Itu untuk empat sandera. Sedangkan tiga warga lainnya, sambungnya, belum dipastikan keberadaannya.

Gatot mengklaim seluruh sandera dalam kondisi sehat, meski dia belum berbicara langsung dengan mereka. Saat ini, sambungnya, pemerintah Indonesia dan Filipina tengah membicarakan masalah itu di tingkat kementerian, yakni Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan. Sedangkan Panglima TNI bersiap soal prosedur pelaksanaan.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, kalau pun ada permintaan tebusan selama ini pemerintah tidak pernah membayar sesuai permintaan kelompok bersenjata.

Pemerintah bahkan tidak memberi tebusan kepada kelompok teroris Abu Sayyaf yang menyandera 10 WNI. Sandera itu kini sudah dibebaskan.

Pekan lalu, tujuh awak kapal berbendera Indonesia, Charles 001 dan kapal tongkang Robby 152 diculik ketika berlayar menuju Filipina. Tugboat Charles 001 mengangkut batu bara, yang menurut Gatot dibutuhkan oleh sekitar 96 persen PLTU di Filipina.

Oleh karena itu, ke depannya perlu ada jaminan keamanan untuk kapal pengangkut batu bara. Salah satunya, sambung dia, adalah adanya pengawalan rute khusus. Tak hanya itu, kata Gatot, pengawalan juga dapat dilakukan pada masing-masing wilayah perbatasan dua negara, Indonesia dan Filipina.

Abu Sayyaf Minta Tebusan Rp65 M untuk Empat WNI
To Top