Juru Bicara Kremlin Sebut Hubungan Rusia-AS Mungkin ‘Lebih Buruk dari Perang Dingin’
Mixberita. Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia memang kerap menjadi sorotan dunia. Sebagaimana diketahui kedua negara merupakan musuh lama di masa lalu. Bahkan, hingga kini hubungan AS-Rusia kerap panas-dingin.
Beberapa waktu lalu, hubungan AS-Rusia bahkan sempat memanas ketika Mantan Presden Barack Obama mengusir 35 diplomat Rusia dari negaranya. Selain itu, di AS kini tengah berkembang propaganda anti-Rusia setelah muncul tudingan yang menyebut, bahwa negara pimpinan Vladimir Putin itu ikut campur urusan dalam negeri AS.
Menanggapi kondisi tersebut, sebagaimana diwartakan Russian Today, Minggu (2/4/2017), Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mendeskripsikan hubungan AS-Rusia ‘mungkin lebih buruk dari perang dingin’.
“Semuanya hanyalah fitnah. Semua berita tentang Rusia adalah berita palsu dan tak memiliki bukti apapun. Kami akan terus menyarankan pada orang-orang untuk dengan baik membaca bibir Presiden Putin,” ujar Peskov.
Sebelumnya, Presiden Putin dengan tegas menolak tudingan yang menyebut bahwa negaranya telah ikut campur urusan dalam negeri AS. Di depan media, Putin meminta publik membaca bibirnya yang dengan jelas berkata ‘Tidak’.
Warga AS sendiri diketahui memiliki pandangan berbeda terkait Rusia. Sebagian dari mereka percaya jika Rusia bisa menjadi sekutu yang baik bagi AS.
“Publik AS telah menjadi target propaganda anti-Rusia yang parah. Sebagian dari mereka bahkan berpikir jika mata-mata Rusia ada di mana-mana. Tapi itu tidak benar dan hanya fitnah,” imbuhnya.
Peskov menambahkan pertemuan antarPresiden dari kedua negara bisa membuka jalan untuk memperbaiki hubungan. Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin sendiri mengaku telah siap bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Donald Trump.
Keduanya diprediksai akan berjumpa pada Konferensi Samudera Arktik 2017. Konferensi tersebut rencananya akan digelar pada 18-20 September di Helsinki Finlandia.