Asa Bocah Korban Ledakan Pabrik Mercon
Mixberita. Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, masih terus dipadati anggota keluarga korban ledakan pabrik mercon di Tangerang. Mereka yang datang dari sejumlah daerah ingin mencari tahu kondisi orang tercintanya.
Seperti halnya Seno. Bocah berusia 10 tahun ini datang dari Tangerang untuk mengetahui keberadaan ibundanya yang bernama Sani. Dia datang ke rumah sakit dengan ditemani ayah serta kakak setelah sang ibu belum ditemukan sejak terjadi inisiden maut pada Kamis pagi.
Pada Kamis 26 Oktober 2017 pagi itu, Pabrik mercon di Kosambi, Tangerang meledak. Ada 47 orang yang menjadi korban tewas. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit Polri dengan kondisi mengenaskan. Jasad korban sudah tidak dikenali lantaran hangus terbakar oleh api ledakan.
“Ke sini mau tanya soal ibu, apa ada di sini, kan belum tahu kepastian di sini (RS Polri),” ucap Seno sedih, Jumat 27 Oktober 2017.
Bocah yang masih duduk di bangku kelas 6 ini menuturkan saat peristiwa pilu itu terjadi. Dia mengungkapkan, lokasi pabrik mercon yang meledak tidak jauh dari sekolah, tempat ia menimba ilmu.
Kala itu, Seno tengah belajar di sekolah. Namun tiba-tiba ia mendengar teriakan ada kebakaran di pabrik mercon, tempat ibunya bekerja. Sontak ia pun langsung teringat dengan ibu tercintanya dan bergegas pulang ke rumah.
“Pas pertama ngedenger kabar langsung panik,” ujar dia lirih.
Setelah pulang ke rumah, dia melihat pabrik mercon tengah dilanda kebakaran hebat. Suara ledakan terdengar dari dalam lokasi kejadian. Polisi pun menghalau warga yang hendak mendekat.
Seno yang bertemu sang ayah di dekat pabrik harus pasrah. Keduanya tidak tahu apa yang harus diperbuat. “Saya tanya Bapak, Ibu bagaimana, Pak? ‘Ya, masih dicari polisi’. Soalnya enggak boleh masuk,” cerita bocah berkemeja jeans itu.
Kini, ia berharap sang ibu yang baru tiga pekan bekerja di pabrik mercon itu dapat ditemukan dengan selamat. Ia masih teringat saat detik-detik sang ibu berpamitan kerja. Kala itu, Ibundanya berpesan agar Seno menjemput setiap pulang kerja.
Tak hanya itu, Seno juga sempat memimpikan sang ibu. Dalam mimpinya, sang ibu masih berada di pabrik mercon. “Waktu pas lagi malem, saya sempet mimpiin ibu masih ada di sana,” Seno mengakhiri cerita.