Jakarta — Indonesia tengah mempersiapkan rencana evakuasi ratusan WNI dari Iran, Irak, dan negara di sekitar menyusul situasi yang memanas setelah Amerika Serikat dan Iran saling serang.
Ketegangan kedua negara meningkat usai perwira tinggi militer Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak yang diluncurkan AS.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, ada sekitar 850 WNI tinggal di Irak, sementara sekitar 474 WNI tinggal di Iran.
“Tentu evakuasi ke daerah aman masuk dalam rencana kontijensi,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, melalui pernyataan singkat pada Rabu (8/1).
Serangan drone AS ke Irak menewaskan Qasem Soleimani, pada Jumat pekan lalu. Serangan itu diperintahkan langsung oleh Presiden Donald Trump, yang mengklaim bahwa Teheran tengah merencanakan serangan terhadap warga dan aset Negeri Paman Sam di Timur Tengah.
Iran mengutuk keras serangan AS tersebut dan bersumpah akan membalas kematian Soleimani dengan ganjaran yang seberat-beratnya.
Sejak itu, sejumlah serangan roket menghantam basis AS di Irak. Ketegangan kedua negara tersebut dikhawatirkan banyak pihak bisa memicu konflik terbuka baru pecah di Timur Tengah.
Melalui pernyataan di situs resminya hari ini, Kemlu mengimbau seluruh WNI di Irak, Iran, dan negara sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kemlu juga telah memaparkan nomor-nomor perwakilan RI di negara-negara Timur Tengah yang bisa dihubungi jika para WNI menghadapi kesulitan dan membutuhkan bantuan.
“Dan untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi dan dampaknya terhadap WNI, rencana kontijensi telah disiapkan oleh Kementerian Luar Negeri bersama Perwakilan-perwakilan RI di wilayah tersebut,” bunyi pernyataan Kemlu.