Nasional
12 tahun Misteri Pembunuhan Munir dan Belum Terungkapnya aktor intelektual
12 tahun pembunuhan Munir dan misteri aktor intelektual yang tak terungkap
mixberita.com – Tepat pada hari ini. Rabu, 7 September 2016, 12 tahun lalu tepatnya 7 September 2004 aktivis HAM sekaligus pendiri KontraS dan Imparsial, Munir (39 thn) meninggal di atas pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GA-974 ketika sedang menuju Amsterdam untuk melanjutkan kuliah pasca-sarjana. Hingga kini selang setelah 12 tahun berlalu kabar kematian Munir seolah menjadi kematian paling misteri seiring dengan tidak terungkapnya aktor intelektual dibalik kematiannya tersebut.
Awalnya, kematian Munir nampak seperti sebuah kematian mendadak biasa. Nyaris menjadi aksi pembunuhan yang sempurna sampai akhirnya pada 11 November 2004, pihak keluarga mendapat informasi dari media Belanda bahwa hasil otopsi Munir oleh Institut Forensik Belanda (NFI) membuktikan bahwa Munir meninggal akibat racun arsenik dengan jumlah dosis yang fatal.
Publik kemudian dibuat heboh, spekulasi saling simpang siur. Pada 12 November 2004, Suciwati, istri Munir, sempat mendatangi Mabes Polri untuk meminta hasil otopsi. Namun, upaya itu gagal.
Presiden SBY saat itu kemudian berjanji akan menindaklanjuti kasus pembunuhan Munir yang kemudian membentuk Tim Pencari Fakta (TPF). Namun, TPF tinggallah TPF. Faktanya, setelah TPF menyerahkan hasil investigasinya, pemerintah SBY sampai saat ini sampai sudah tak jadi Presiden publik masih bertanya-tanya. Siapa sebenarnya aktor intelektual pembunuhan Munir?
Menurut Mantan Sekretaris Tim Pencari Fakta (TPF) untuk kasus kematian Munir, Usman Hamid sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam pembunuhan Munir sudah dituliskan dalam laporan akhir TPF kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Presiden RI saat itu. Dalam laporan itu juga disebut sosok yang diduga aktor intelektual di balik pembunuhan tersebut.
“Iya (sudah ketahuan), dan itu yang ditunggu (diumumkan),” ujar Usman di Gedung Graha PPI Lantai 5, Jalan Abdul Muis Jakarta Pusat seperti dilansir dari kompas, Selasa (2/8).
Usman menjelaskan, dalam pembunuhan Munir ada tiga “ring” yang turut terlibat. Ring satu merupakan pelaku di lapangan. Kemudian di ring dua, yakni orang-orang yang membantu para pelaku di lapangan.
Sedangkan di ring ketiga, merupakan pihak yang mengambil inisiatif dilakukannya pembunuhan.
Kenapa Munir dibunuh dan siapa aktor intelektual dibalik pembunuhannya akan tetap menjadi misteri selama kasus tersebut tidak ada niat untuk ditelusuri kebenarannya secara utuh dan tuntas. Dalam pengadilan kasus itu, mantan pilot Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto, divonis penjara selama 14 tahun. Pollycarpus telah bebas bersyarat seusai menjalani masa hukuman 8 tahun.
Kini semua kembali kepada Pemerintah apakah memiliki niat baik untuk menuntaskan kasus pembunuhan tersebut sekaligus memenuhi rasa keadilan untuk semua? Atau akan bungkam untuk selamanya sampai segenap elemen bangsa ini lupa?