Selebritis

Lagu Satu Indonesiaku Dinyanyikan Oleh 30 Penyanyi Papan Atas Indonesia

Berangkat dari keprihatinan dan kepedulian terhadap Indonesia, Persatuan Artis, Pencipta Lagu dan Pemusik Indonesia (PAPPRI) dan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) mengajak 30 penyanyi Indonesia lintas generasi dan lintas genre untuk berkolaborasi dalam satu komposisi lagu bertajuk Satu Indonesiaku.

Para penyanyi yang terlibat adalah Raisa, Ariel, Momo Geisha, Afgan, Gita Gutawa, Marcell, Rossa, Glenn Fredly, Isyana Sarasvati, Andre Hehanusa, Ikke Nurjanah, Tulus, Cita Citata, Bimbo, Vina Panduwinata, Once Mekel, Tompi, Tantowi Yahya, Judika, Cakra Khan, Giring Nidji, Elfas Singers, Erwin Gutawa, dan Edo Kodologit.

“Ini bukan lagu baru. kami mengontak Erwin Gutawa untuk ‘menjahit’ lagu. Lagu utama yaitu Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki, yang diramu dengan tiga lagu lainnya yaitu Kolam Susu ciptaan Yok Koeswoyo, Zamrud Khatulistiwa karya Guruh Soekarnoputra dan Pemuda karya Candra Darusman,” kata ketua umum PAPPRI Tantowi Yahya, di Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Desember 2016.

Setelah proses aransemen lagu dan musik selesai Tantowi pun menginginkan lagu tersebut dinyanyikan oleh 25 penyanyi terpopuler di Indonesia dan lintas generasi seperti Raisa, Ariel ‘Noah’, Bimbo, Ike Nurjanah, Andre Hehanusa, Gita Gutawa hingga Cita Citata.

Hal ini dilakukan karena mereka dianggap mampu menjadi agen yang sangat efektif untuk menyuarakan pesan perdamaian dan persatuan. “Katakan satu artis punya 5 juta penggemar, kalau 25 udah 100 juta lebih  tuh rakyat Indonesia mendengar apa yang dinyanyikan idolanya,” katanya.

Penyanyi beraliran country ini juga mengatakan proyek ini tak akan dijadikan sebagai proyek komersial. “Semua artis ini enggak dibayar. Yang dibayar hanya sewa studio saja,” kata dia.

Selain akan diperdengarkan di radio-radio Tanah Air, video klip Satu Indonesiaku akan ditayangkan di TV swasta, layar bioskop Cinema XXI, in-flight entertainment Garuda Indonesia dan media Youtube.

“Apa yang kita lihat akhir-akhir ini adalah dinamika saat ini. Kalau kami tidak terpanggil sesuai profesi masing masing, kondisi ini bisa menjadi semakin buruk. Bukan tidak mungkin, Indonesia nantinya hanya tinggal kenangan,” ujar dia.

To Top