Nasional

Kisah Korupsi Tiada Akhir di Indonesia

KAPAN berakhir nih acara pungli, korupsi, suap menyuap? Nggak tahu deh. Yang jelas, hampir setiap saat kejahatan tersebut masih terjadi di hampir semua lini lembaga pelayan masyarakat.

Pungli di Pelabuhan Paleran, Samarinda. Pemilik barang yang menggunakan jasa di pelabuhan tersebut diperas oleh oknum, sebelum pintu masuk, dan tambahan biaya yang tak sesuai prosedur. Petugas yang menangkap tangan para oknum pungli tersebut menyita uang Rp6,1 miliar. Hemm, buanyak banget, ya?

Jadi nggak heran ya kalau para oknum itu pada kaya raya? Tapi, buat yang mau hidup tenang sih nggak usah pada ngiri. Tau nggak, itu duit banyak juga nggak enak. Itu, kata orang duit panas. Duit setan yang bakalan ludes dimakan iblis!

Kalau buat menghidupi keluarga, ya morat-marit. Anak-anaknya pada foya-foya, kena narkoba. Ibunya pada seneng belanja ke luar negeri, dan bikin arisan gede-gedean. Atau duitnya ditaruh untuk investasi, tau-taunya tuh usaha bodong. Nanti ujung-ujungnya juga bangkrut?

Nggak percaya, coba aja. Kalau mau nekat ya silakan jadi koruptor. Kalau sampai bertahan lama hebat. Paling ya nasibnya seperti yang digambarkan dia atas, bangkrut! Atau bisa juga kesrimpet hukum. Kalau nggak dibekuk petugas polisi, ya KPK. Ayo, mau lari kemana?

Eh, ngomong-ngomong apa kabar KPK, nih? Mulai ciut gara-gara dapat perlawanan DPR? Nggak usah gentar. Ingat DPR itu wakil rakyat, jadi nggak mungkinlah wakil rakyat bakalan menjegal lembaga semacam KPK, pemberantas korupsi yang didukung rakyat?

To Top